Rabu, 30 April 2014

KISAH KELAHIRAN NABI ISA - SYSTEM EKONOMI ZAKAT

Surat Maryam/19 ayat:
17. Maka ia ratil dan tahajud kemudian jibril memberikan pemahaman ILMU kepada nya, yang ILMU tersebut menjelma seperti permisalan seorang laki-laki sempurna (hubungkan dgn kisah nabi adam mendapatkan ILMU/AL ASMA, QS 2:30,31) yang sdh bs memilih antara SYSTEM ILMU NUR DAN DZULUMAT (system ekonomi zakat dan system ekonomi riba).(Terjemahan DEPAG:  maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna).

18. Sesungguhnya aku berpandangan dan bersikap hidup terhadap pengajaran Nur menurut sunnah RasulNYA. (Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.")

19. Ia Jibril berkata, sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk memberikan pemahaman ILMU ALLAH kepadamu, untuk memberimu pemahaman keILMUan tentang pembentukan korps yang bersystem ekonomi zakat bak seorang laki-laki dewasa (ghulaman) yang tidak ketergantungan dengan system ekonomi riba blok barat maupun blok timur (zakiya/bersih dr ketergantungan).(Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." )

20.Maryam berkata, bagaimana membentuk korps yg diibaratkan sebagai ghulaman zakiya, sedangkan keILMUan pun aku tidak menguasai, belum tersentuh oleh keILMUan, aku bukanlah seorang yang ingin mencampur adukan antara ILMU NUR dan ILMU DZULUMAT! (Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!") 

21. Jibril berkata: "Demikianlah." Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."

22. Maka Maryam menghamilkan/memahamkan nya lah ILMU itu kepada korps nya (hamalat hu, hu adalah ghulaman zakiya), mengasingkan diri untuk shalat (ratil dan tahajud) demi memahami makna” ILMU ALLAH (proses pengasingan diri yusuf sumur/penjara, yunus perut ikan, zakaria 3 hari mihrab, muhammad gua hiro, dst).( Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.)

23. Maka penderitaan perjuangan pembentukan korps memaksa ia bersandar kepada system sampah jejak rasul Zakaria yg sdh tdk berpangkal dan berujung-nahlah (aduk-adukan,min asari rasul, sampah jejak kejayaan rasul" dulu (QS 2: 134.141.148, QS 20:96) karena keputus asaan terhadap ujian yang dihadapi. (Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.")

24. Maka Jibril dengan (dialogis bi qalbu) keILMUan nya berseru, janganlah bersedih, sesungguhnya Allah dengan keILMUan nya menuntunmu utk membentuk Baitul Maal satu system ekonomi zakat, system jannah. (hubungkan dengan ayat QS 2:25, QS 47:12.15, QS 5:85, dll..dst ). ( Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.)

25. Dan beri pemahamanlah mereka (nahlah-orang" yg msh berpegang pd sampah jejak rasul Zakaria, skrg sbg islamisme) itu dengan ILMU ALLAH, niscaya mereka akan mendukungmu dan menghasilkan zakat suatu system ekonomi untuk mu.( Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,)

26. Dengan system ekonomi zakat itu, maka berprogram dan beranggaranlah, jangan kau campur adukan dengan system ekonomi riba/Dzulumat, dan bangunlah malam serta ratil dan tahajud lah sbg pembinaan keILMUan mu.( maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.")

27. Maka Maryam membawa korps yang baru dibentuknya kepada kaumnya, mereka mengatakan bahwa Maryam telah sesat dan melawan kaidah” system ekonomi riba yang sudah berlaku sejak dahulu.( Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.)

28. Hai Maryam yg kesolehannya sprti nabi Harun, sesungguhnya orang tua mu bukanlah orang” yg melawan system yang sdh berlaku sejak dahulu.( Hai saudara perempuan Harun[902], ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",)

29. Maka Maryam mempresentasikan korps yg baru dibentuknya, mereka berkata, bagaimana bs dipercaya dengan system yg masih dlm bentuk prototipe?( maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?")

30. Berpresentasi lah korps itu, sesungguhnya aku adalah abdi terhadap system ALLAH, yang memberiku pemahaman” makna ILMU” ALLAH dan menjadikan aku utk berkesempatan memberikan kabar yang besar.( Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,)

31. Dan dengan system ILMU ALLAH ini aku diberikan kehidupan berkah tdk sikut kanan sikut kiri, dan dengan system ILMU ALLAH ini aku selalu melakukan pembinaan diri terhadap keILMUanku dengan melalui shalat (ratil dan tahajud) dan membentuk system ekonomi zakat selama hidupku.( dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;)

32. Dan system ILMU ALLAH ini,system ekonomi zakat, tidak membuat kerusakan dan kerugian terhadap system yang ada, system terdahulu. (hubungkan dengan QS 42:49) (dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.)

33. Dan keselamatan yg besarlah (wassalaamu) pada saat aku diberikan pemahaman (kelahiran) 2 alternatif ILMU Nur dan Dzulumat (system ekonomi zakat dan system ekonomi riba), pada saat aku mempasifkan (meninggalkan) pemahaman Dzulumatku dan pada saat aku bangkitkan pemahaman Nur ku agar dengan ILMU NUR itu aku membentuk system ekonomi zakat yang Allah berkenan atasnya. (Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.")
.............. dst
--------------------------------------------------------------

Sbg pemantapan trhdp pemaknaan ALQURAN, selain membaca terjemahannya coba lah utk menengok juga kata" asli bahasa AlQuran nya, karena banyak  terjemahan DEPAG tidak sesuai dengan kata alquran nya...detailnya baca dihttps://www.facebook.com/notes/muhajir-isnaini/kesalahan-alquran-terjemahan-depag/706213252764602, alquran sebenarnya tdk bs diterjemahkan dengan bahasa nominal, karena alquran adalah bahasa/kata mengikuti makna, sedangkan bahasa nominal yg berusaha menterjemahkan alquran hanya sampai kpda batasan MAKNA mengikuti KATA, yg menjadikan ayat per ayat sempit pemaknaannya..https://www.facebook.com/notes/qurun-kedua/kata-mengikuti-makna-ataukah-makna-mengikuti-kata/1504512793108433, agar tidak sempit dalam hal pemaknaan maka, GO RATIL (study Alquran) AND GO TO CAMPUS OF TAHAJUD TO SEE OUR TEACHER, JIBRIL/GABRIEL

QS 19:17, basyaran sawiyya = laki" dewasa yg sempurna (pemahaman keILMUan yg sdh mempunyai alternatif 2 pilihan (khalifah/khalafa/ihtilaf/khilafa, hub. dgn kisah nabi adam QS 2:30,31) ilmu benar/system ekonomi zakat dan salah/system ekonomi riba), QS 19:19, ghulaman zakiya = laki" dewasa yg sdh menentukan pilihan ilmu (nur/bersih, system ekonomi zakat)
------------------------------------------------

Maryam, isa dan yusuf nazar, dlm banyak literatur sejarah di ceritakan adalah berasal dari golongan bani israil, sementara (selain sebagian kecil yg mau ber-Iman), gambaran karakterisrik sebagian besar suku bani israil menurut AQ di penuhi kedengkian terhadap ajaran Allah, termasuk juga terhadap para pembawa risalah-NYA dan pendukung ajaranNya, dan karakter ini di wariskan secara turun temurun hingga sekarang, QS. Al-Baqarah: 96, An-Nisa': 157, QS. Al-Ma'idah: 64, QS. Al-Ma'idah: 70, Al-Ma'idah: 78-79,

Ketika risalah ajaran Allah ini di turunkan kepada Maryam, yg kemudian di ajarkan kembali kepada Isa anaknya (ali imran: 42-45), Yusuf Nazar suami Maryam adalah salah satu golongan bani Israil yg bersikap negatif atau kufur terhadap datang-nya risalah tersebut,oleh karena itu kenapa nabi isa selalu di hubungkan dengan maryam, atau biasa di sebut dgn sebutan 'isa Ibnu maryam', karena tidak mungkin di hubungkan dgn garis bapak-nya, gak mungkin kan di sebut isa bin Yusuf Nazar al kufur?

Allah memang tidak pernah bikin dongeng, yang membikin ajaran Allah menjadi dongeng adalah distorsi pada perspektif atau sudut memandang manusia dalam menafsirkan ayat-ayatnya sehingga menjadi dongeng,

Bahasa tamtsil atau bahasa perumpamaan secara umum itu terbagi dua, bahasa perumpamaan biasa, yakni bahasa perumpamaan yg menggunakan adawatut tasybih (berbagai huruf dan kata sebagai alat perumpamaan) seperti "kaf", "matsalun", "kamatsalun", dll, yg memang nampak secara lahiriah, salah satu contohnya : ya... 14 : 24-26 yg di tulis di atas itu, lalu bahasa perumpamaan luar biasa, atau dalam kaidah balaghah sering di sebut sebagai "tasybih balligh", salah satu contohnya, ya... ayat tentang mukjizat nabi di atas, yg tidak menggunakan "adwatut tasybih"

Sementara, bila yg di maksud sebagai "fakta objektif" itu adalah sesuatu yg terdapat di dalam referensi buku-buku atau terdapat di berbagai literatur, pandangan dan ukuran anda tentang "fakta objektif" terlalu bias,

Dalam konteks fungsi AlQuran sebagai pedoman hidup, yakni sebuah ilmu yg berisi rangkaian keterangan dari Allah yg mengambarkan semesta kenyataan alam yang terdiri dari Organis, Biologis, Gaya, juga peredaran kebudayaan dan peradaban di sepanjang sejarah kehidupan yg tergantung kepada Allah" (arrahman : 1-14)

Maka, yg di maksud "fakta objektif" di sini adalah "gagasan", "konsep", "ide" yang relevan dan "menyentuh realitas hidup", secara kongkrit, bukan sebuah realitas yg masih ada di dalam atau dari referensi buku-buku atau berbagai literatur.

Sebab, bila ukuran kebenaran itu di ukur berdasar data referensi buku, itu akan sangat relatif sekali, banyak metode, sistematik, analitik, dan objektifitas dari tulisan di berbagai buku-buku dan literatur yg mendapat influence, ter-interpolasi, ter-distorsi, bahkan ter-manipulasi oleh berbagai faktor-faktor subjektifisme, seperti kepentingan golongan, politik, propaganda, hoax, dongeng cerita israiliyyat, benar menurut buku dan literatur syi'ah, belum tentu bener menurut menurut buku dan literatur salafi, atau Sunni, benar menurut buku dan literatur wahabi, belum tentu benar menurut buku dan literatur Sunni,benar menurut buku dan literatur NU, belum tentu benar menurut buku dan literatur Muhammadiyyah, LDII, NII, HTI, JT, dsb...
by: RH

2 komentar:

  1. Pikiran manusia tidak akan menerima ide yg tidak masuk akal, kecuali manusia menerima lebih dulu konsep yg dinamakan “mu’jizat” ( kejadian ajaib atas kuasa Tuhan ).
    konsep mu’jizat atau miracle dipopulerkan oleh yahudi dan nasrani melalui kisah-kisah para nabi dalam kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. mereka memperkenalkan konsep ini kpd bangsa arab dengan istilah dlm bahasa arab : “mu’jizat”.
    Maka . . bila manusia sudah menerima/percaya dengan konsep mu’jizat, . . cerita ajaib apapun akan mudah diterima. Termasuk anak yg lahir dari seorang perawan . . dipandang sbg mu’jizat.

    BalasHapus
  2. hadeh Depag oh depag ...mualai dr ayat 19 sampai 33..jika di urut dan dimaknai ,,jelas nya nggak karuan ..ibarat satu ke timur, satu lg kebarat...bila mengacu ke mukadimah/pembukaan (ayat pemulaan), kemudian penjelasan dr rngkaian ayat saling berkaitan, dan di tutup dgn kesimpulan...sama sekali Depag ngajarin org jd tolol..

    BalasHapus