Membaca
sebuah postingan yang cukup menarik bahkan sangat menarik, di antara himpitan
hiruk-pikuk kehidupan dunia yang saat ini hampir 75% dari totalitas kaum dewasa
kebawah telah kecanduan dunia maya, dengan hadirnya facebook, bahkan menurut survey
data, bahwasanya indonesia merupakan
pengguna facebook terbanyak kedua setelah amerika yang menduduki tingkat
terbanyak pertama.
Begitu fantastiknya facebook menyihir kita sahabat cinta, siang malam tak lagi kenal waktu, bahkan ada yang mengatakan, lebih baik enggak makan daripada gak bisa buka facebook seharian, cukup miris kedaan itu.
Begitu fantastiknya facebook menyihir kita sahabat cinta, siang malam tak lagi kenal waktu, bahkan ada yang mengatakan, lebih baik enggak makan daripada gak bisa buka facebook seharian, cukup miris kedaan itu.
Nah untuk itulah katakanlah ini catatan yang sangat menarik yang patut kita perhatikan dan kita tanyakan kembali dalam diri kita, coba baca pelan-pelan yaa , renungkan akan isi catatan ini siapa tahu bisa memberi sedikit pencerahan dalam diri kita bersama, demi perbaikan kita kedepan.
"tahukah kita apa makna wall / dinding yang ada di facebook kita ?
Ada beberapa pertanyaan yang terkadang mengganjal di benak kita semua, namun tidak kita sadari akan hal itu, antara lain :
1) kenapa harus 'wall atau dinding'? Kenapa tidak yang lainnya seperti laman atau postingan ?
2)
siapakah yang mewujudkan facebook? (seperti yang kita ketahui bersama bahwa pencipta facebook adalah mark zuckerberg,
seorang berbangsa yahudi.)
3)
lalu, apakah kaitan wall dengan yahudi??
Inilah jawabannya, kaitan
mereka sangatlah erat & mesra. Kenapa begitu?
Dinding ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang yahudi. Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Orang yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada tuhan. Orang yahudi berdoa di tembok barat
tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai tembok barat, tetapi kini disebut "dinding ratapan" karena di situ orang yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka, meluahkan harapan, ratapan & segala²nya dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. (wikipedia).
Lalu perhatikan dinding sahabat-sahabat kita kebanyakan di facebook, sesuai keinginan mereka bukan ??
Mark zuckerberg, dengan sangat lihai dan terlihat samar, menciptakan dinding ratapan itu di facebook.
Ya... Dinding facebook sekarang berubah menjadi, tembok ratapan di dunia maya.
Oleh karena itu, kita semua jangan jadikan "wall fb" ini sebagai tempat luapan perasaan seperti mereka. Tapi, jadikan ia sebagai tempat pertemuan apa saja ilmu yang memberi manfaat kepada umat nabi Muhammad, walaupun hanya kepada seorang, contohnya: Terjemah al qur'an, kata mutiara dan artikel atau catatan yang bermanfaat lainnya. Hati-hatilah...
Perhatikanlah hadits nabi SAW berikut ini..
“sungguh, kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka masuk ke lubang dhabb pun, niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya”, kami bertanya : “wahai rasulullah, apakah mereka yang dimaksudkan itu yahudi dan nashrani ?” beliau menjawab : “siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Al bukhari dalam shahihnya, kitab ahaditsul anbiya, bab ma dzukira an bani israil 3456 dan kitab al i’tisham bil kitab was sunnah, bab qaulin nabi “latattabi’unna sanana man kana qablakum” no. 7320 dan muslim dalam shahihnya, kitab al ilmi 2669)
jadi, pesan dari catatan ini adalah berhati-hatilah. Jangan jadikan akun facebook kita menjadi tempat berdoa karena kita akan seperti bertasyabbuh (menyerupai) orang yahudi. Jadikanlah facebook sebagai bahan kita berbagi ilmu ataupun berbagai informasi yang dapat memberikan manfaat kepada sesama umat nabi Muhammad.
Sumber:
kaskus
…………………..
Dinding
Facebook dan Dinding Ratapan Yahudi
1. Tembok Ratapan (The Wailing Wall)
Dinding
Ratapan (The Wailing Wall)-nya Kaum Yahudi
Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar
700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah.
Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet
bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya.
Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman
dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70 Masehi.
Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak
ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di
tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai
penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok
Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka
dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga
meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada
celah-celah dinding itu.
Panjang tembok ini sebenarnya sekitar
485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.
Tembok tersebut berbatasan langsung
dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan
dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar
pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi
ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak
diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan
pemerintahan Yordania.
2. Apakah Hubungan Tembok Ratapan
dengan Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall
(Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya Mark Zuckerberg- adalah orang Yahudi –
walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin)
terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama
Tembok Ratapan. Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan
meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Selain mengucapkan doa-doa mereka,
orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang
disisipkan pada celah-celah dinding itu. Itulah (mungkin) inspirasi Facebook
Wall, untuk curhat, dan sebagainya.
3. Tembok Ratapan (Wailing Wall) = Wall
Facebook?
Tembok ratapan itu kini masih berdiri,
dan masih banyak orang datang ke sana.
Misi Yahudi Menguasai Dunia?
untuk berdoa dan meratap, sekaligus
menuliskan harapan-harapannya lalu menyelipkannya ke dinding- dinding tembok itu.
Nah, kini ada sebuah tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika
yang datang ke tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di
tembok baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi, tetapi juga
orang-orang Muslim dan orang-orang umum.
Mereka dengan leluasa meratap,
mengeluarkan keluh kesahnya, menuliskan harapan-harapannya, dan menghaturkan
doa-doanya. Bahkan, jika Tembok Ratapan di Palestina hanya sedikit
pengunjungnya, itu pun tidak setiap hari, maka tembok yang baru ini selalu
dipenuhi oleh pengunjung dari segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada
yang setiap hari tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya
ibadah mereka di tempat itu.
Meski begitu, ia tidak pernah sesak,
para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan,
mereka diberikan kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat privatisasi pada
sebagian tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan harapannya, menyelipkan keluh
kesah dan doa-doa panjangnya di dinding- dinding tembok itu, bahkan kini mereka
juga dapat menyelipkan foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat berinteraksi
dengan pengunjung lain yang juga menjadi peratap di tembok itu. Kadang, mereka
saling bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar celoteh kecil
yang disisipkan di dinding mereka. Begitu mudah, begitu akrab, dan begitu
alami…
Ya.. tahukah kalian? Kini, tembok
ratapan itu bernama Facebook!!! Di Facebook, kita mengenal istilah
wall/dinding. Di sana kita biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan
sebagainya. Secara konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang
yahudi. Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara
tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
Ya, di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
4. Siapa Mark Zuckerberg?
Mark Zuckerberg Anak Yahudi
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg,
seorang Yahudi yang lahir di New York pada 14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun
dimana George Orwell menulis dalam bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan
untuk menguasai dunia. Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel
Kecil), karena kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang para Yahudi
di AS.
Zuckerberg mengoperasikan Facebook di
seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan
yang dipegang oleh Yahudi. Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit, sebuah
kata yang terkenal sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia. Jadi, Facebook
bukanlah sebuah kebetulan.
Saat ini, jutaan orang hinggap di
Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh ketika hidup di kota namun tidak
mempunyai account Facebook. Facebook yang memungkinkan pertama kali orang
mengakses jaringan maya selama 24 jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam.
Hingga, dengan mudah, semua orang bisa diketahui keberadaannya.
Dengan mempunyai account Facebook, itu
artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.
5. Sekedar Renungan dan Nasehat
Terus terang hati ini merasa tidak enak
melihat banyak status tidak jelas dan kurang bermanfaat muncul dari account
teman-teman. Tidak mengapa jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu,
nasehat atau info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar isi hati, luapan
perasaan, kekecewaan, kekaguman atau entah apapun namanya yang kiranya tidak
bermanfaat maka kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb atau yang
lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik untuk menjaga
‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita senantiasa menjaga waktu
kita, jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau
membalas/berkomentar pada status- status yang tidak jelas.
Betapa indah apa yang disampaikan
Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia
berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Sebagian
dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna
baginya.” [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]
6. Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook
Saudaraku, inilah yang kami ingatkan
untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah
berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka
begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami
sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh
karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah
mengatakan:
“Aku pernah bersama dengan seorang
sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia
mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya
(memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy
Syafi’i di atas:
“Kemudian orang sufi tersebut
menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang
baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al
Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu manusia adalah umurnya yang
sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan
kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan
adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari
berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan
beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu
tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan
binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi
Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
7. Marilah Memanfaatkan Facebook untuk
Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik
yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang
senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui
link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena
membaca nasehat-nasehat tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain
apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat
bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi petunjuk pada
orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang
melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika
tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan
ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh.
Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat
bermanfaat.
Setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentari oleh facebooker lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan
fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari perhatian dan pengin ada komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc….
8. Adab-Adab Berfacebook
Berikut ini dilampirkan adab-adab
mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan jaringan
Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di lingkup
kehidupan kita.
1.
Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda.
Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat bergaul
dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang
dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan
berakhlak yang baik”(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.
2. Janganlah
berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus
cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan
perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah
mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan
simpati atau menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman atau
sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang diakses oleh
orang banyak. Biasanya seseorang yang kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan
mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan
secara langsung dengan suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah
bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor,
karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata
kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak) seperti di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).
3. Jangan
curhat dan buka rahasia.
Curhat memang menyenangkan, namun
sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin curhat. Cobalah gunakan cara yang
konvensional dibanding melakukannya di jejaring pertemanan ini. Khan bisa
menggunakan email, telepon atau mengajak teman/sahabat minum kopi
bareng-bareng. Jangan menulis hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena
akan merugikan sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia
pribadi saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah
bersabda,
“Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Apabila seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram, jika akan menimbulkan suatu bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya apa-apa.
4. Jangan
menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti di dunia nyata, di dunia maya
pun dituntut untuk menjaga tutur kata yang baik. Bila anda mencaci maki dengan
kata yang kasar, bisa-bisa anda dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan
tentunya akan menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman. Ada seorang teman
marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau komentar,
dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu. Perbuatan
menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh ajaran agama Islam.
sebagaimana Allah berkalam,
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum yang lain, karena barangkali yang
dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan. Jangan pula golongan
wanita menghina kepada golongan wanita yang lain, karena barangkali yang
dihinakan itu bahkan lebih baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Janganlah kamu semua memaki-maki
mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang terbunuh dalam peperangan Badar),
karena tidak ada sesuatu apapun yang membekasi orang-orang yang mati itu dengan
apa-apa yang kamu semua ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih
hidup saja (seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata
yang rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu
Abiddunya dan Nasai).
“Yang amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)
5. Kenali
perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu pernyataan yang menyangkut
hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu terlalu diekspos. Ingat kan ini
juga dibaca oleh orang banyak, dan kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika
disampaikan melalui message di inbox. Allah berkalam, “Jika ada seorang fasik
datang kepadamu dengan membawa suatu berita, maka periksalah dahulu dengan
seksama”(Al-Hujurat ayat 6).
6. Jangan
terlalu sering mengeluh.
Ketika anda punya masalah dengan
atasan, rekan kerja atau klien anda, hindari mengeluhkan hal tersebut di
facebook. Ingat status anda dapat dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan
relasi anda. Coba ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah
jempol anda agar tidak mengetik sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda
tidak professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal yang
positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kalam-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”. (Al-A’raf ayat 55).
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kalam-Nya,
“Katakanlah : Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
“Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”. (Al-A’raf ayat 55).
7. Jangan
sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya hal ini terkati dengan urusan
asmara anda yang gagal dan membuat anda dendam. Mungkin terlintas di benak anda
untuk membuat akun palsu, nama palsu agar mantan pacar atau suami yang telah
menyakiti anda tidak mengenalnya. Kemudian, anda posting atau membuat
status-status hal-hal yang buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
“Ada
tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia adalah
seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa ia seorang
muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya
berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada empat perkara, barangsiapa yang
memiliki semuanya itu dalam dirinya, maka ia adalah seorang munafik, sedangkan
barangsiapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya,
maka ia memiliki salah satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat
tersebut. Empat perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji
menyalahi, jika menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan berlaku
curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Amat besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya berwasiat kepadamu agar tetap
bertakwa kepada Allah, benar dalam berkata-kata, menunaikan amanah, menepati
janji, menyedekahkan makanan dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).
8. Membalas
setiap pesan
Jawablah pesan dari teman anda jika
mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja jika ada yang mengirimkan pesan
negative dan jangan terpancing serta membuang waktu anda dengan menanggapi
orang tersebut. Sama saja di dunia nyata dengan dunia maya juga dalam
bersilaturahmi ke teman atau saudara, walau sekedar bercakap-cakap, Islam
sebagai agama yang sempurna mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”.
Dengan mengucapkan salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh
keberkahan dan keselamatan, sebagaimana kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam
Surat An-Nur ayat 27,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya”.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk
mengantarkan susu dan makanan kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang sedang berada di atas lembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa mengucapkan salam dan minta izin.
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan
mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah ajaran Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya dilakukan oleh setiap
muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan rumah” dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.
9. Hargai
usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat
tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah
berkalam,
“Kami (Allah) mencatat apa-apa yang
telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan apa-apa yang merupakan bekas dari
amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah
berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah berbantah-
bantahan itu, sebab sedikit kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya
menimbulkan perseteruan saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).
Marilah
Manfaatkan Facebook untuk Menyebarkan Kebaikan!!
Waffaqanallahu Jami’an Ilal Khair..
Sumber dengan sedikit perubahan dan
tambahan dari http://donialsiraj.wordpress.com/2011/11/18/arti-wall-dinding-pada-facebook-antara-facebook-dan-yahudi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar