Rabu, 30 April 2014

BURUNG, HEWAN TERCERDAS MENURUT ALQURAN DAN SCIENCE (pasti alam ungkapan buat budaya)



Burung umumnya tidak dianggap hewan cerdas, sampai-sampai seseorang untuk merendahkan orang lain menyebutnya dengan "Otak Burung". Tetapi suatu hari, saya membaca sebuah ayat dari Quran yang melibatkan burung mengajar manusia awal sebuah praktek yang penting, yang membuat saya berhenti dan berpikir tentang makna dari ayat dan kualitas dari burung tertentu, membawa saya ke pengalaman belajar yang menarik. Berikut adalah ayat yang merupakan bagian dari kisah anak-anak Adam, Habil dan Qabil. (Kisah nama-nama tersebut sebenarnya tidak ada di dalam Alquran, QS 5:27-31).

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor gagak menggali-gali bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:'Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?' Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal." (Al Maidah : 30-31)

Ini memberi saya petunjuk agar melihat lebih dekat dan mempelajarinya lebih dalam dan menggali sumur pengetahuan yang belum tergali. Jadi saya menganggap hal ini terkait dengan burung gagak karena ayat ini jelas menunjuk burung ini sebagai mentor bagi manusia, dan jelas menunjukkan bahwa manusia serasa "direndahkan" oleh solusi yang ditemukan oleh gagak untuk beberapa masalah kritis mereka.

Akibatnya, saya bertanya-tanya: Siapakah hewan yang paling cerdas setelah manusia? Seperti banyak orang, saya teringat pada lumba-lumba untuk kehormatan itu, tapi setelah pencarian online yang sangat menyenangkan, saya dapati sebuah kejutan besar.

Penelitian terbaru menunjukkan kandidat tak terduga dari kategori hewan tercerdas adalah Gagak. Tidak terduga karena pertimbangan terhadap banyaknya budaya yang melekatkan Gagak sebagai pertanda nasib buruk dan kematian (mungkin karena peran tenangnya penguburan dalam cerita di atas?), yang ternyata hewan ini justru hewan super cerdas!

Majalah American Scientific mempublikasikan hasil penelitian para ilmuwan, Bernd Heinrich dan Thomas Bugnyar - Vermont University, Kanada dan St Andrews University, Skotlandia - yang menunjukkan kemampuan mental yang luar biasa dari gagak. "Burung ini menggunakan logika untuk memecahkan masalah dan beberapa kemampuan mereka bahkan melampaui dari kera besar," kata mereka.

Dalam percobaan ini, gagak diberi tugas yang sangat kompleks yang mereka belum pernah dapati sebelumnya dan naluri mereka tidak diprogram untuk melakukannya secara alami, namun mereka selalu berhasil mencari kreatifitas dan solusi logis untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Yang lebih mengejutkan lagi, mereka melakukannya dengan benar pertama kali, setiap kali, tanpa proses trial and error apapun!

Percobaan menunjukkan bahwa gagak mampu untuk menguji setiap kemungkinan yang ada dalam pikiran mereka dalam waktu singkat, pilih solusi yang paling efektif, dan menerapkannya dengan benar saat pertama kali mereka mencobanya, sungguh makhluk paling cerdas, tidak ada yang bisa menandinginya.

Beberapa percobaan menunjukkan bahwa burung gagak yang licik bisa membuat binatang lain bekerja untuk mereka, membuat hewan lain mencarikan makanan untuk mereka atau minimalnya mempermudah mereka.

Pada percobaan pertama, Gagak sukses mengambil makanan didalam tabung dengan menggunakan semacam kawat seperti kail.

Dalam percobaan lain, di mana makanan mengapung diatas air dalam tabung panjang, langkah pertama yang dilakukan gagak adalah menjatuhkan kerikil kecil dalam tabung yang diperlukan untuk meningkatkan ketinggian air yang cukup bagi paruhnya untuk mencapai makanan.

Melihat video dari percobaan di atas, saya memutuskan untuk mencoba eksperimen kecil pada manusia: saya memainkan video di mana gagak yang menggunakan batu kerikil kepada sejumlah orang dari usia yang berbeda kemudian bertanya kepada mereka apa yang akan mereka lakukan jika mereka berada di tempatnya? jawaban dengan suara bulat "Air ditumpahkan, dan ambil makanan" Ketika mereka melihat bahwa Gagak tidak mengambil makanan dengan cara menumpahkan air, mereka pun terkagum namun disertai pula dengan sikap merendahkan (persis seperti anak Adam dalam ayat Al-Quran) tetapi memastikan bahwa mendapat makanan tanpa mengganggu atau merusak lingkungan di mana menemukannya, sebuah pelajaran berharga bahwa manusia perlu belajar banyak ..

Video lain yang luar biasa menunjukkan gagak di Jepang yang tertangkap kamera CCTV. Pertama, mereka belajar untuk membuang kulit kacang yang keras-yang terlalu sulit bagi mereka membukanya. Mereka melemparkannya dari pohon-pohon tinggi ke jalan untuk memecahkannya dan kemudian mereka makan, kemudian mereka mengembangkan proses tersebut dengan melemparkannya di jalur mobil dan membiarkannya terlindas mobil, dan untuk menghindari risiko tertabrak ketika mereka mendapatkan lalu lintas yang padat, Mereka memperbaiki teknik mereka bahkan lebih, belajar menunggu lampu lalu lintas berubah merah, lalu bergerak untuk mengambil makanan mereka kembali,dan pergi dengan aman begitu lampu berubah.

Gagak juga mampu bekerja sama untuk menjebak dan membunuh mangsa: dua dari gagak akan terbang ke tanah untuk memblokir rute melarikan diri, sementara yang lain menyerang mangsa. Perilaku ini menunjukkan bahwa mereka saling mengerti satu sama lain dan apa yang ada pada benak si mangsa. Gagak bahkan akan bekerjasama untuk memecahkan masalah yang ditetapkan untuk mereka selama eksperimen, dan akan mengenali diri mereka sendiri ketika mereka melihat ke dalam cermin.

Bukti lain kecerdasan yang tinggi dari Gagak adalah bahwa mereka bisa beradaptasi dengan daerah yang sangat berbeda, dari padang pasir ke pegunungan. Mereka belajar untuk menemukan makanan bahkan dalam kondisi paling keras, dan mereka tahu bagaimana dan kapan harus menggunakan hewan lain untuk membantu mereka mendapatkan makanan yang mereka tidak bisa mendapatkannya sendiri. "Gagak adalah kognitif sama dengan seorang anak dua tahun," kata ahli biologi Thomas Bugnyar.

Gagak adalah spesies yang sangat sosial dan hidup dalam kelompok keluarga besar, namun beberapa perkelahian mereka dalam sebuah keluarga biasanya tidak lama dan hanya terjadi dengan beberapa patukan saja, mereka hanya akan bertempur sampai mati dengan musuh yang membahayakan keluarga mereka. Bandingkan dengan perilaku anak Adam yang membunuh saudaranya sendiri!

Ketika para peneliti melihat gagak lulus dari ujian yang sulit, para peneliti bertanya-tanya apa tujuan semua kepandaian ini berfungsi, karena burung lain menjalani hidup dengan baik walaupun dengan intelijen jauh lebih sedikit?

Yah, mungkin gagak memiliki tujuan yang lebih tinggi di alam daripada kehidupan burung yang sederhana?

Quran membuka pintu besar untuk pembelajaran dengan menunjukkan gagak sebagai mentor untuk manusia. Gagak tampaknya menjadi guru yang baik dalam berpikir logis, pemecahan masalah secara kreatif, kerja tim, perencanaan strategis, dan manajemen sumber daya yang efektif - dengan tetap menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan. Jadi, mungkin ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk belajar dari makhluk-makhluk cerdas, seperti yang kita lihat, kita membutuhkan kekuatan berpikir mereka untuk membawa kita kembali ke tujuan utama kita sebagai khalifah di Bumi.

Mengingatkan kembali materi Bab Klasifikasi dan spesialisasi ayat. Mukmin Haq Mukmin Bathil (QS 29:52), system penataan Jannah Haq Jannah Bathil (QS 34:15-16), dst. Ghuraab adalah sejenis thair yang cerdas didalam mengubur nilai NUR (QS 5:27-31, mukmin bathil, symbol kecerdasan yahudi yang tawalla terhadap ajaran Allah). Thair adalah sejenis burung (mukmin haq) yang bersama-sama membangun system penataan NUR (QS 2:260, QS 5:110, QS 3:49, QS 24:41)




RAJAWALI ADALAH BURUNG YANG PALING PANJANG UMURNYA DIANTARA BURUNG LAIN.
   
Rajawali sering dijadikan simbol supremasi, baik sebagai lambang negara, motivator, logo perusahaan, dan berbagai ikon lainnya. Mengapa rajawali sedemikian menarik. Bila dilihat dari morfologi tubuhnya, rajawali memiliki paruh yang kuat dan tajam, dengan retina mata yang lebih tajam daripada manusia sehingga mampu melihat mangsanya dari sudut pandang yang jauh, rentang sayapnya lebar, kaki yang dilengkapi cakar yang kuat sehingga mampu dengan cepat menyambar dan mencengkeram mangsanya, rajawali mampu terbang melintasi angkasa yang tinggi dengan jarak tempuh yang jauh, dan rajawali memiliki rentang usia yang panjang. Dengan kondisi fisik yang seperti itu tidaklah mengherankan bila rajawali menempatkan diri pada puncak tertinggi pada mata rantai makanan. Untuk mencapai fisik yang kuat, sejak kecil rajawali harus menempuh ujian kehidupan yang berat. Pada saat bertelur induk rajawali biasanya akan menaruh telurnya ''bersarang'' di atas pohon yang tinggi atau di bebatuan tebing bukit yang tinggi.
   
Begitu telurnya menetas dari cangkangnya yang keras, si induk akan memulai mengajari terbang anaknya. anaknya didorong untuk keluar dari sarang dan belajar terbang. Pada saat itu bila si induk merasa anaknya belum berhasil terbang dan akan membentur tebing atau tanah, maka si anak rajawali akan cepat disambarnya, sehingga tidak sampai terluka. Begitu seterusnya sampai si anak rajawali bisa terbang sendiri tanpa bantuan induknya. Jadi walaupun rajawali dilengkapi dengan sepasang sayap, dia tetap harus menguji kekuatan sayapnya dengan jam terbang yang tinggi melintas angkasa, dengan berbagai jurus tukik atau terbang, mungkin akan terbang secepat kilat pada saat menyambar mangsanya yang sedang lengah, Walaupun orang tua rajawali adalah raja penjelajah alam raya, dia tidak serta merta mewariskan bakatnya kepada anaknya, semua tergantung dari si anak sendiri untuk mencontoh perilaku terbang induknya dan melatih sayapnya di angkasa. (tidak nasab darah, tapi nasab ILMU)

Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.(QS 7:142, QS 46:15, rattil dan tahajjud full selama 40 malam tanpa terputus). Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi. Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada ajaran Allah, AlQuran yang menyertai kita, ada masa depan yang Allah melalui ILMU-NYA sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan setelah 40 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang kita impikan selama ini. Seringkali agar kita dapat bertahan, kita harus melewati sebuah perubahan, terkadang kita harus membuang kenangan, kebiasaan dan semua tradisi kerja kita yang lama. Hanya dengan terbebas dari beban masa lalu, kita dapat memulai hidup yang baru.

Perubahan tidak dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan, Bahkan sekalipun perubahan itu mengubah dari buruk menjadi lebih buruk.

7 (Tujuh) Prinsip Hidup Rajawali :
1. Rajawali Terbang Bersama Kelompoknya.
2. Rajawali Tetap terfokus kepada visinya dan tidak terpengaruh dengan hambatan apapun.
3. Rajawali Tinggalkan misi lama dan mulai misi baru.
4. Rajawali Menghadapi tantangan untuk mencapai keinginan yang lebih tinggi.
5. Rajawali Berjuang menghadapi ujian/cobaan untuk tetap berkomitmen.
6. Rajawali Memprioritaskan kehidupan keluarga dgn komitmen & tanggung jawab kpd keluarga.
7. Rajawali Harus membuang kebiasan dan sikap negatif dan terus membangun karakter.
…………………….

Bagaimanakah dengan kehidupan kita saat ini? Apakah kita sudah berubah atau sedang mau berubah? Atau sedang menantikan suatu perubahan dalam hidup kita? Hidup manusia yang singkat tak pernah lepas dari masalah, kecuali insan tersebut telah kembali ke ajaran Allah, barulah ia terlepas bebas dari himpitan masalah-masalah yang ada.

Seperti ilustrasi di atas tentang burung rajawali, di mana seekor burung rajawali dapat hidup sampai 70 tahun, namun dalam usia 40 tahun, ia harus memutuskan apakah rajawali tersebut masih mau melanjutkan hidupnya atau berakhir di usia itu. Jika seekor rajawali mau hidup sampai 70 tahun, pada usia 40 tahun rajawali harus melakukan suatu perubahan yang sangat menyakitkan, seperti yang telah tertera di atas tentang proses yang harus di alami oleh seekor rajawali.

Demikian pula kita sebagai umat Allah yang dipilih melalui pemahaman ILMU-NYA, kita pun tidak cukup hanya menjadi seorang Muslim, apalagi hanya di KTP saja, melainkan hidup kita seharusnya berubah 180 derajat. Dari pikiran kita, tindakan dan perbuatan kita, seharusnya mencerminkan karakter pelaku kerja dari Asmaul Husna. Apapun resikonya, kita harus berubah. Itu yang Allah melalui ILMU-NYA, ALQURAN kehendaki dalam hidup kita, agar kita senantiasa dapat melihat kemuliaan-Nya, sebab dalam kemuliaan ajaran Allah, berkat (baca: system ekonomi zakat/jannah) akan mengalir dengan derasnya, kesanggupan akan menaungi kita, dan kita dapat mendengar dan berjalan dari kemuliaan sampai kemuliaan bersama dengan Allah kita yang sungguh luar biasa.

Perubahan memang menyakitkan, sebab itu adalah proses yang tidak sebentar, memakan waktu yang mungkin lama dan cukup lama, bahkan pengorbanan hati, jiwa, perasaan, mungkin juga uang, harta, martabat, harga diri, hingga kita diinjak-injak, dan sebagainya.

Namun ingatlah baik-baik, bahwa ILMU-NYA berkuasa, ILMU-NYA memberikan kekuatan yang luar biasa bagi kita(QS 55:33), ILMU-NYA menyanggupkan dan memampukan kita melewati badai sebesar apapun. Oleh sebab itu, jangan pernah kita menganggap remeh apa yang ada dalam AlQuran, karena itu adalah yang tertuang.

Jika kita sedang dalam proses saat-saat ini, bersandarlah sepenuhnya kepada Pencipta-Mu, karena hanya Ia yang sanggup melepaskanmu. Andalkanlah Dia senantiasa dalam segala hal dan perkatakan perkataan Allah setiap hari bahkan setiap saat. Selalu bersyukur, karena saat kita bersyukur, itu membuka pintu sukacita jannah mengalir, dan rasakan berkat-berkat ajaran Allah melimpah dalam hidupmu. Sukacita adalah pilihan, bukan keadaan, itu yang di sampaikan dalam kisah pilihan nabi Adam atas Nur sesuai dengan Al Asma menurut sunnahnya.

Banyak sekali ayat-ayat yang menguatkan tentang proses kehidupan. Selidikilah rattillah ayat-ayat-Nya, dekatilah Allahmu (alquran) selagi Ia berkenan untuk dicari.. namun ingatlah, bahwa di balik proses yang berat (QS 73:1-5), di balik pengorbanan, ada berkat, ada upah yang sungguh luar biasa besarnya bagi siapa yang menang bersama dengan ajaran Allah setelah perubahan terjadi. Janganlah kita mengeluh dan mengeluh. Gantilah keluh kesah itu dengan ucapan syukur kepada Allah melalui ILMU-NYA, itu yang Ia mau dari kita, katakan Amin!

Seekor rajawali saja mau dan bisa berubah, padahal tidak ada yang menolongnya. Masakan kita tidak bisa berubah padahal Allah, pencipta segalanya, mau dan selalu sanggup menyertai dan menolong kita, amin? Mari kita berubah, mengingatkan satu dengan yang lain dengan ajaran Allah, alQuran, dan kita selalu belajar sebagai murid-Nya melalui perantaraan dimensi Jibril (QS 2:97, QS 42:51).

Sumber :
“Discover the Brain Power of the Bird in Black.” Nature. Accessed 3 Jan. 2010 McKie, Robin. “Clever Raven Prove that it’s no Bird Brain.” Guardian. 29 Apr. 2007. Accessed 3 Jan. 2010.
Walker , Matt .“Clever Ravens Cooperatively Hunt.” BBC. 1 Dec. 2009. Accessed 3 Jan. 2010 Dworschak, Manfred. “Clever Ravens: Masters of Deceit.” Speigel International. 4 Oct. 2007. Accessed 3 Jan. 2010
Video:
“Clever Crows.” Google Videos. Accessed 3 Jan. 2010
“Video: Aesop's Fable - or fact? Meet the world's cleverest bird.” Times. 7 Aug. 2009. Accessed 3 Jan. 2010 “Clever Crows.” Google Videos. Accessed 3 Jan.

1 komentar: