Rabu, 30 April 2014

PASTI ALAM, UNGKAPAN BUAT BUDAYA

Yang pasti alam mah sudah otomatisasi tidak perlu dibahas, Alquran menceritakan pasti alam agar kita bisa mengungkap makna budaya nya. Tetapi kebanyakan manusia lebih suka dengan nominal pasti alamnya, maka nya banyak yg tersesat.

Contoh: Ronaldo bagaikan belut dilapangan hijau. Orang-orang yg sesat pemikirannya mah pasti akan nyemplung ke sawah research belut jasad hewan nya sampai ke detail-detailnya. Orang-orang yg sesat pemikirannya mah akan research kedasar laut merah mencari fosil-fosil kereta Fir'aun, orang-orang yg sesat pemikirannya akan research mencari fosil kapal nabi Nuh sampai menghabiskan milyaran dollar, dst (QS 3:7). Sedangkan yang di inginkan oleh si pembawa kalimat itu adalah gelar belutnya, karakter belutnya, makna dibalik belutnya: Ronaldo bagaikan belut dilapangan hijau mengandung pesan bahwa, “Ronaldo sangat licin dan lincah bisa menghindari sleding dari lawan-lawannya dalam permainan sepak bola”.

Didalam Alquran pun seperti itu, contoh QS 20: 17, 18..dst..”Apa yang ada ditangan kananmu wahai Musa! Ini adalah tongkatku, aku bergantung kepadanya dan dengan tongkat ini aku beri makan kambing”ku dan untuk keperluanku yang lain”…ALLAH MENGAJARKAN KE ARAH keMUSYRIKan jika ayat tersebut benar” diartikan sebagaimana apa adanya nominal terjemahannya, otak kita jd melayang" membayangkan bahwa para Nabi berdakwah bak Harry Potter dan Hercules yang penuh dengan mistis dan keajaiban" yang melanggar obyektifitas kaidah ilmiah proses terjadinya alam. Sedangkan yang diinginkan oleh Allah adalah seperti halnya pesan yang terkandung dalam permisalan Ronaldo si belut dilapangan hijau tersebut. Kalimat permisalan Ronaldo Belut di lapangan hijau setara dengan permisalan Nabi Nuh bikin Kapal diatas Gunung (Jibal).

Pikiran manusia tidak akan menerima ide yg tidak masuk akal, kecuali manusia menerima lebih dulu konsep yg dinamakan “mu’jizat” ( kejadian ajaib atas kuasa Tuhan ). Konsep mu’jizat atau miracle dipopulerkan oleh yahudi dan nasrani melalui kisah-kisah para nabi dalam kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Mereka memperkenalkan konsep ini kpda bangsa arab dengan istilah dlm bahasa arab : “mu’jizat”. Maka . . bila manusia sudah menerima/percaya dengan konsep mu’jizat, . . cerita ajaib apapun akan mudah diterima. Termasuk anak yg lahir dari seorang perawan . . dipandang sbg mu’jizat.

Allah memang tidak pernah bikin dongeng, yang membikin ajaran Allah menjadi dongeng adalah distorsi pada perspektif atau sudut memandang manusia dalam menafsirkan ayat-ayatnya sehingga menjadi dongeng,

Bahasa tamtsil atau bahasa perumpamaan secara umum itu terbagi dua, bahasa perumpamaan biasa, yakni bahasa perumpamaan yg menggunakan adawatut tasybih (berbagai huruf dan kata sebagai alat perumpamaan) seperti "kaf", "matsalun", "kamatsalun", dll, yg memang nampak secara lahiriah, lalu bahasa perumpamaan luar biasa, atau dalam kaidah balaghah sering di sebut sebagai "tasybih balligh", salah satu contohnya, ya... ayat tentang mukjizat nabi, yg tidak menggunakan "adwatut tasybih" (ingat kembali Pengantar Study Alquran pada Bab Alquran satu Bahasa)
…………….

SURAT AL ISRA’:
17:89. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).

SURAT YUNUS:
10:36. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

SURAT AL AN’AAM:
6:116. Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah

6:119. …. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. ….
 
MENGIKUTI KEBANYAKAN ORANG (Mayoritas) DALAM BER ISLAM 
Banyak kita jumpai seruan untuk mengikuti kebanyakan orang (mayoritas) dalam hal beribadah, ia berpendapat bahwa mengikuti mayoritaslah merupakan kebenaran dalam beribadah. Telah dijelaskan dalam Alquran bahwa mengikuti kebanyakan orang bukanlah merupakan tolak ukur suatu kebenaran.

Marilah kita lihat bagaimana keadaan KEBANYAKAN manusia. Perhatikan Firman-firman Allah di bawah ini ;

SURAT ALBAQARAH:
2:243. … "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
SURAT ALI IMRAN:
3:110. …, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
SURAT AN NISSA’:
4:114. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, …
SURAT ALMAA’IDAH:
5:49. …Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
5:59. …, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?"
5:71. .., kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). …
5:77. .. mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus."
5:80. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik…
5:81. …, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
SURAT AL AN’AAM:
6:116. Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah
6:119. …. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. ….
SURAT AL A’RAF:
7:17. ... Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
7:102. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
7:187. “…akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
SURAT YUNUS:
10:36. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
10:55. Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya).
10:92. “.. dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu lengah terhadap tanda tanda kekuasan Kami”
SURAT HUUD:
11:17. … janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Qur'an itu. Sesungguhnya (Al Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
SURAT AR RA’DU:
13:1. Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Qur'an). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar; akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya).
SURAT IBRAHIM:
14:36. Ya Tuhan-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, ...
SURAT AN NAHL:
16:83. …kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.
SURAT AL ISRA’:
17:89. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
SURAT AL MU’MINUN:
23. 70. Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran.
SURAT AL FURQAN:
25:44. atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
25:50. … maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
SURAT AL ANKABUUT:
29:63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya).
SURAT AR RUUM
30:8. “ Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar benar ingkar akan pertemuan dengan rabb-nya.
SURAT LUQMAN:
31:25. … tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
SURAT SABA’:
34:28. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
34:36. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
34:41. Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".
SURAT YASIIN:
36:7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
SURAT AL MU’MIN:
40:59. Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.
40:61. … akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
SURAT FUSHILAT:
41:4. yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan.
SURAT AZ ZUKHRUF:
43:78. Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.

Tahukah engkau, bahwa:
1. Sedikit sekali manusia yang bersyukur:
“ Sedikit sekali dari hamba-Ku yang bersyukur.” (QS Saba’:13)
2. Sedikit sekali manusia yang beriman:
“ ..Sedikit sekali kalian beriman kepadanya. (QS Al Haaqqah:41)
3. Sedikit sekali manusia menginggat Allah:
“ Sangatlah sedikit kalian-Nya.” (QS An Naml:62)
4. Sedikit sekali manusia yang mau mengambil pelajaran.
“..Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran” (QS Al A’raf:3)

Alangkah banyaknya manusia yang tidak mengenal dan mengetahui kebenaran, yang tidak pandai bersyukur, yang mengingkari Al-Quran, dan yang tidak beriman (berpandangan dan bersikap hidup dgn alquran).

Serta alangkah sedikitnya manusia yang bersyukur, yang mau mengambil pelajaran, yang senantiasa beriman dengan Al-Quran.

..mantera apa yang menyihir kita untuk berlomba lomba menjadi yang terbanyak, berkorban demi yang banyak dan mengikuti yang terbanyak?

Allah telah mengingatkan kepada hamba hamba-Nya:

QS Al A’raf/7 : 176. …, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya (memberi pemahaman AlQuran) diulurkannya lidahnya (tetap berpegang pada prasangka mereka) dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang melacur Al-Qur’an menjadi aduk-adukan Nur- Dzulumat atau dia menyelewengkan nya menjadi Dzulumat semata. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

QS Yunus/10 : 66. ... Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah (Alquran), tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga.

QS Al An’am/6 : 116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah, AlQuran. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)

Al Imam Hasan Al Bashry rahimahullahu berkata : "Wahai Ahlus Sunnah, berteman baiklah kalian! --Semoga Allah merahmati kamu-- sesunggguhnya kalian adalah kelompok manusia yang sangat sedikit jumlahnya." (Al Lalikai 1/57 nomor 19)

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)

2 komentar:

  1. Dialah Musa yang enggan mempelajari Ilmu-ilmu yang lain kecuali ilmu dari sumberNya (IbuNya).
    Bahasa penentu pandangan.

    Bahasa yang digunakan baik dalam percakapan maupun tulisan sebagian mengambil dari bahasa serapan baik itu bahasa sanskerta, latin, ibrani, arab dll secara tidak langsung infomasi bahasa tsb terkait erat dengan Paham Animisme, dinamisme, Majusi, filsafat yunani dll secara tidak sadar ketika menggunakan istilah dari bahasa serapan tsb mengikuti Paham tsb, sehingga Paham yang murni telah mengalami percampur adukan antara satu dengan yang lain. Suatu pandangan (Paham) yang tercampur aduk masuk melalui berbagai informasi kedalam diri kita bahkan ditambah dengan pemikiran-pemikiran subjective berupa daya khayal mengarang indah dan racikan paham seperti obat penenang. Maka terjadilah Pandangan Model Baru muncullah cerita - cerita manusia sakti yang mengambil cerita para dewa. Pandangan oplosan menjadi sesuatu yang diagungkan bahkan jadi mantra, pandangan yang tidak sejalan antara satu dan lain saling menyalahkan dengan cara mencemooh dan hujatan sesat maka baku hantampun tak terelakan. Kembalillah kepada hal yang mendasar Jujur, sabar, tenang, saling menyayangi.saling mengasihi, gotong royong.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum warohmatullahi wabatokatuh... Salam ABC... Akur... Ijin save and share Pak...

    BalasHapus