Jumat, 25 April 2014

KECANTIKANMU UNTUK (calon) SUAMI MU, AKIBAT MEMBUKA AURAT DI FACEBOOK

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (pertama) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (kedua) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

.........................................................
Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif ber-Facebook. Dalam Facebooknya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.selepas dia meninggal dunia, ibunya senantiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook. Malangnya tiada siapa yang mengeahui password Facebooknya. Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum. Dan ingatlah, azab kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Cerita ini menjadi ikhtiar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tahu bila kita akan mati. Jadi, tolonglah kalau anda sayangkan diri anda. Hapuslah gambar tidak sepatutnya.

Sebuah peringatan sebenarnya untuk kita semua. Mari kita renungkan bersama. Jika pada suatu hari nanti kita mati, akun Facebook kita ini hanya kita yang tahu
passwordnya’kan. Kecuali ada sebagian orang yang mempercayakan password pada sahabatnya.

Dan selepas kita meninggal mungkin orang akan menulis rasa duka cita di dinding kita. Tapi, sadarkah kita? Foto-foto kita akan terus membuat kita tersiksa di dalam kubur. Apalagi bagi wanita foto yang tidak menutup aurat dan para lelaki akan terus melihat. Walau sudah setahun kita wafat, dosa kita terus meningkat bagaimana? Pernah berfikir tidak? Leging dan jeans ketat bisakah menyelamatkan kita? Mungkin kini kita merasa bangga dengan berbagi cerita dengan foto-foto yang cantik dan tampan. Tapi, sepertinya semua itu tidak akan membawa arti. Semua yang tinggal kenangan bagi teman yang masih hidup. Dan mereka akan segera melupa’kan teman yang selalu memiliki foto profil cantik atau tampan tersebut. Maka, tutupilah auratmu sebelum dirimu dikafankan. Jagalah harga diri anda, jagalah kesombongan anda. Karena,semua yang hidup pasti akan mati. Persiapkan dirimu untuk mati karena itu perlu. Dan sekarang sebarkan suara Islam yang benar, inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalisme.

Sehingga yang WAJIIB ini kita main-mainkan dan dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA. Ingatlah aurat lak-laki yang harus dijaga di antara lutut dan pusar sedangkan madzhab Syafi’i ada keringanan bagi wanita yang bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya. Sadarlah, “Walau Ikhlas atau Tidak Yang Namanya Menutup Aurat Wajib Dilakukan”. Jika ikhlas maka berpahala,
tetapi jika tidak ikhlas maka sekurang-kurangnya terhindar dari dosa.

Jangan dijadikan ikhlas sebagai alasan untuk menghalalkan yang haram. Ingat ini, saham dosa kita yang ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita. Apabila telah sampai masanya – baru penyesalan sudah tidak berguna. Akhir kalam, semoga roh dia dicucuri rahmat Illahi.

Terlepas benar atau salah cerita di atas, menutup aurat memang menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kam itelah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".(QS Al-A’Raaf :26)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra - putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS AN-NUUR:26]

Sesuai dengan fitrahnya, manusia merasa lebih nyaman untuk menyimpan rahasia atau privasinya dari jangkauan orang lain. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang yang berubah 'pikiran' menjadi lebih senang membuka rahasia agar diketahui orang lain.

Dalam Islam, wilayah privat sangat dilindungi. Dan, setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga, menutupi, dan menyimpan jenis-jenis privasi tertentu yang biasa diistilahkan dengan aurat. Selain yang berupa privasi fisik (anggota tubuh), yakni seluruh apa berada di antara lutut dan pusar (bagi laki-laki) dan seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan (bagi perempuan), aurat juga mencakup privasi-privasi yang bersifat nonfisik. Apa yang dilakukan oleh seseorang ketika melakukan hubungan suami istri adalah termasuk di antara wilayah privat yang dilarang untuk dibuka dan disiarkan kepada orang lain.

Asma' binti Yazid menceritakan bahwa pada suatu ketika ia berada di majelis Rasulullah SAW, sementara kaum laki-laki dan perempuan duduk bersama. Rasulullah bersabda, "Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang perempuan menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?" Para Sahabat yang berada di tempat tersebut terdiam. Akupun (Asma--Red) berkata, "Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya kaum perempuan melakukan hal itu demikian juga laki-laki!" Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lakukan, sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya." (HR Ahmad, hasan lighairihi).

Rahasia yang termasuk aurat dan harus ditutupi adalah aib atau perbuatan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang. Kewajiban menutupinya merupakan tanggung jawab bersama, baik pihak yang melakukannya maupun orang lain yang mengetahui perbuatan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, "Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosanya kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Memasang foto profil yang membuka aurat berarti memamerkan kemaksiatan. Membuka aurat adalah perbuatan dosa/maksiat, dan menjadikannya sebagai foto profil berarti memamerkan dosa/kemaksiatan tersebut. Cukuplah Hadist ini menjadi cambuk dan nasehat bagi kita, orang yang memerkan perbuatan dosa diancam tidak diampuni dosanya. Na’udzubillah.

Islam mempunyai ketentuan dalam menutup aurat, menutup aurat bukan berarti membalut tubuh yang masih memperlihat lekuk-lekuk tubuh. Menutup aurat juga bukan berarti membungkus tubuh yang masih memperlihat bayang-bayang tubuh.

Saudara dan saudariku, sudah sangat jelaslah bagi kita perkara memasang foto profil yang membuka aurat bukanlah perkara sederhana. Bahkan ada yang mengatakan dosa memasang foto facebook yang membuka aurat merupakan dosa 24 jam, sekali lagi saya katakan dosa 24 jam. Dosa akan terus mengalir kepada kita selama ada yang melihat foto profil kita, bahkan ketika kita sedang tidak bermain facebook. Dosa terus mengalir kepada pengguna foto profil walau mungkin kita sedang tidur, sedang belajar, bahkan dosa terus mengalir ketika kita sedang beribadah. Bahkan lebih tragis KETIKA KITA SUDAH MENINGGAL KITA MASIH BERBUAT DOSA, yaitu ketika ada yang melihat foto profilnya. Ketika kita sudah meninggal, dosa foto profil kita masih terus mengalir kepada kita, menjadi DOSA JARIYAH bagi kita

Pilihan ada ditangan kita, apakah tetap mempertahankan dosa yang terus mengalir ini atau menekan tombol delete/menghapus semua foto profil yang memperlihatkan aurat. Sebelum semuanya terlambat, sebelum ajal menjemput kita dan kita belum sempat menghapus foto tersebut, dan sebelum hal tersebut menjadi dosa jariyah bagi kita.

Tulisan ini merupakan bentuk kepedulian saya terhadap saudara/i saya, banyak yang tidak sadar dengan kesalahan fatal ini. Semoga ini bermanfaat bagi saudara/i yang seiman. Sebagai bentuk kepedulian ada rasa cinta terhada saudara/i kita seiman, mohon bantuan untuk menyebarkan tulisan ini. Semoga menjadi ibadah dan amalan dakwah bagi kita yang menyebarkan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar