Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah
aku lihat: (pertama) Suatu kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (kedua) para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala
mereka seperti punuk onta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium
selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
.........................................................
.........................................................
Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita
yang aktif ber-Facebook. Dalam Facebooknya mempunyai banyak koleksi foto
yang tidak menutup aurat.selepas dia meninggal dunia, ibunya senantiasa
bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang
tidak menutup auratnya di Facebook. Malangnya tiada siapa yang mengeahui
password Facebooknya. Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang
dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum.
Dan ingatlah, azab kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa
yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Cerita ini menjadi ikhtiar dan pelajaran buat kita,
supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan
sempurna, kita tahu bila kita akan mati. Jadi, tolonglah kalau anda
sayangkan diri anda. Hapuslah gambar tidak sepatutnya.
Sebuah
peringatan sebenarnya untuk kita semua. Mari kita renungkan bersama.
Jika pada suatu hari nanti kita mati, akun Facebook kita ini hanya kita
yang tahu
passwordnya’kan. Kecuali ada sebagian orang yang mempercayakan password pada sahabatnya.
Dan selepas kita meninggal mungkin orang akan menulis rasa duka cita di
dinding kita. Tapi, sadarkah kita? Foto-foto kita akan terus membuat
kita tersiksa di dalam kubur. Apalagi bagi wanita foto yang tidak
menutup aurat dan para lelaki akan terus melihat. Walau sudah setahun
kita wafat, dosa kita terus meningkat bagaimana? Pernah berfikir tidak?
Leging dan jeans ketat bisakah menyelamatkan kita? Mungkin kini kita
merasa bangga dengan berbagi cerita dengan foto-foto yang cantik dan
tampan. Tapi, sepertinya semua itu tidak akan membawa arti. Semua yang
tinggal kenangan bagi teman yang masih hidup. Dan mereka akan segera
melupa’kan teman yang selalu memiliki foto profil cantik atau tampan
tersebut. Maka, tutupilah auratmu sebelum dirimu dikafankan. Jagalah
harga diri anda, jagalah kesombongan anda. Karena,semua yang hidup pasti
akan mati. Persiapkan dirimu untuk mati karena itu perlu. Dan sekarang
sebarkan suara Islam yang benar, inilah penjajahan yang dibawa oleh
Globalisasi Dajjalisme.
Sehingga yang WAJIIB ini kita
main-mainkan dan dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA. Ingatlah
aurat lak-laki yang harus dijaga di antara lutut dan pusar sedangkan
madzhab Syafi’i ada keringanan bagi wanita yang bekerja untuk membuka
wajah dan kedua telapak tangannya. Sadarlah, “Walau Ikhlas atau Tidak
Yang Namanya Menutup Aurat Wajib Dilakukan”. Jika ikhlas maka berpahala,
tetapi jika tidak ikhlas maka sekurang-kurangnya terhindar dari dosa.
Jangan dijadikan ikhlas sebagai alasan untuk menghalalkan yang haram.
Ingat ini, saham dosa kita yang ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih
dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita. Apabila telah
sampai masanya – baru penyesalan sudah tidak berguna. Akhir kalam,
semoga roh dia dicucuri rahmat Illahi.
Terlepas benar atau salah cerita di atas, menutup aurat memang menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kam itelah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".(QS
Al-A’Raaf :26)
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra - putra saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS AN-NUUR:26]
Sesuai dengan fitrahnya, manusia merasa lebih nyaman untuk menyimpan
rahasia atau privasinya dari jangkauan orang lain. Akan tetapi, seiring
perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang yang berubah 'pikiran'
menjadi lebih senang membuka rahasia agar diketahui orang lain.
Dalam Islam, wilayah privat sangat dilindungi. Dan, setiap Muslim
diwajibkan untuk menjaga, menutupi, dan menyimpan jenis-jenis privasi
tertentu yang biasa diistilahkan dengan aurat. Selain yang berupa
privasi fisik (anggota tubuh), yakni seluruh apa berada di antara lutut
dan pusar (bagi laki-laki) dan seluruh anggota badan kecuali muka dan
telapak tangan (bagi perempuan), aurat juga mencakup privasi-privasi
yang bersifat nonfisik. Apa yang dilakukan oleh seseorang ketika
melakukan hubungan suami istri adalah termasuk di antara wilayah privat
yang dilarang untuk dibuka dan disiarkan kepada orang lain.
Asma' binti Yazid menceritakan bahwa pada suatu ketika ia berada di
majelis Rasulullah SAW, sementara kaum laki-laki dan perempuan duduk
bersama. Rasulullah bersabda, "Barangkali seorang laki-laki menceritakan
hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang
perempuan menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama
suaminya?" Para Sahabat yang berada di tempat tersebut terdiam. Akupun
(Asma--Red) berkata, "Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya
kaum perempuan melakukan hal itu demikian juga laki-laki!" Maka
Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lakukan, sesungguhnya hal itu seperti
setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, lalu
keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya." (HR Ahmad, hasan
lighairihi).
Rahasia yang termasuk aurat dan harus ditutupi
adalah aib atau perbuatan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang.
Kewajiban menutupinya merupakan tanggung jawab bersama, baik pihak yang
melakukannya maupun orang lain yang mengetahui perbuatan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, "Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosanya
kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara
orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada
waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada
manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi
aibnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Memasang foto profil yang
membuka aurat berarti memamerkan kemaksiatan. Membuka aurat adalah
perbuatan dosa/maksiat, dan menjadikannya sebagai foto profil berarti
memamerkan dosa/kemaksiatan tersebut. Cukuplah Hadist ini menjadi cambuk
dan nasehat bagi kita, orang yang memerkan perbuatan dosa diancam tidak
diampuni dosanya. Na’udzubillah.
Islam mempunyai ketentuan
dalam menutup aurat, menutup aurat bukan berarti membalut tubuh yang
masih memperlihat lekuk-lekuk tubuh. Menutup aurat juga bukan berarti
membungkus tubuh yang masih memperlihat bayang-bayang tubuh.
Saudara dan saudariku, sudah sangat jelaslah bagi kita perkara memasang
foto profil yang membuka aurat bukanlah perkara sederhana. Bahkan ada
yang mengatakan dosa memasang foto facebook yang membuka aurat merupakan
dosa 24 jam, sekali lagi saya katakan dosa 24 jam. Dosa akan terus
mengalir kepada kita selama ada yang melihat foto profil kita, bahkan
ketika kita sedang tidak bermain facebook. Dosa terus mengalir kepada
pengguna foto profil walau mungkin kita sedang tidur, sedang belajar,
bahkan dosa terus mengalir ketika kita sedang beribadah. Bahkan lebih
tragis KETIKA KITA SUDAH MENINGGAL KITA MASIH BERBUAT DOSA, yaitu ketika
ada yang melihat foto profilnya. Ketika kita sudah meninggal, dosa foto
profil kita masih terus mengalir kepada kita, menjadi DOSA JARIYAH bagi
kita
Pilihan ada ditangan kita, apakah tetap mempertahankan
dosa yang terus mengalir ini atau menekan tombol delete/menghapus semua
foto profil yang memperlihatkan aurat. Sebelum semuanya terlambat,
sebelum ajal menjemput kita dan kita belum sempat menghapus foto
tersebut, dan sebelum hal tersebut menjadi dosa jariyah bagi kita.
Tulisan ini merupakan bentuk kepedulian saya terhadap saudara/i saya,
banyak yang tidak sadar dengan kesalahan fatal ini. Semoga ini
bermanfaat bagi saudara/i yang seiman. Sebagai bentuk kepedulian ada
rasa cinta terhada saudara/i kita seiman, mohon bantuan untuk
menyebarkan tulisan ini. Semoga menjadi ibadah dan amalan dakwah bagi
kita yang menyebarkan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar