Rabu, 30 April 2014

WADAH DAN ISI



Jangan (hanya) berbicara wadah, tapi berbicara lah isi.

Istilah kata dalam AlQuran seperti Mekkah Madinah, Balad, qaum, bani, ummi, ummat, jawj secara prinsip adalah sekumpulan manusia yang sedang dalam proses kun fa ya kun dari D menuju B2. Proses perpindahan dari system naar pyramidal class menuju kepada system jannah. Jangan dibuat parsial dengan mindset Negara dll. Semua nya adalah otomatisasi dari PAKET PEMBINAAN YANG TARTIB ILMU, pembinaan pribadi (rattil tahajud mauqutan), korps (jumatan), bangsa/Negara (idul fitri) dan kemudian antar bangsa (idul adha).

Pembinaan secara pribadi maka sibuk berbuatnya akan merevolusikan perubahan sikap secara pribadi istri anak mertua…, pembinaan secara korps jumatan maka garis siangnya secara otomatis akan bersentuhan dengan  tatanan normative setingkat kecamatan-kabupaten, pembinaan secara bangsa maka otomatisasi geraknya akan berdiplomasi dengan tatanan gubernur-presiden, dst…. Kebijakan” gerak pasti nya akan timbul sesuai dengan porsi nya. Pergesekan kepentingan antara system naar dengan system jannah yg sedang dibangun akan terjadi sesuai dengan porsi nya. Support prodiskon sebagai sokoguru gerak harus dibangun secara kokoh kuat agar mampu teguh bertahan apabila nanti terjadi embargo.
……………………
Beberapa cuplikan analogi Wadah dan Isi:

Kalau di depan kita ada satu gelas air minum dalam kemasan....perhatikan dan renungkan !....kemudian tanyakan pada diri sendiri sejatinya kita butuh airnya atau gelasnya ?....Kemudian minumlah airnya dan rasakan....Setelah habis airnya di minum maka dikemanakan wadah gelasnya ?....DIBUANG !....Kemudian perhatikan diri sendiri mulai dari kepala sampai kaki....maka yang nampak adalah sama seperti gelas yaitu WADAH....dan di dalam diri kita ada ISI yang bersifat maknawiah dan ruhaniah....apabila isi diri kita ini kembali kepada pemiliknya maka dikemanakan wadah jasadnya ?....DIKUBUR !....sebuah kondisi yang mirip dengan air dan gelas.

ISI diri manusia adalah AKHLAQ yang merupakan sifat - sifat dan perangai yang memberikan gambaran batin....dan dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan di saat hakikat segala sesuatu ditampakkan di hari kiamat....Akhlaq adalah bentuk jamak dari Khuluq dan lawan katanya adalah Khalq yaitu lahiriah jasmaniah sehingga apabila jasmani tersusun dengan rapi dan baik maka disebut Husnul Khalq yaitu gambaran lahiriahnya baik....Sedangkan gambaran batin manusia apabila tersusun dari sifat - sifat yang indah, perilaku yang mulia maka itulah yang disebut Husnul Khuluq yaitu akhlaq yang baik.

Jadi potret WADAH manusia derajadnya sama sekali tidak sama dengan potret ISI nya....Wadah memang penting karena kalau tidak ada wadah maka tidak ada isi....akan tetapi ketika wadah sudah maujud, sudah eksis maka ISI menjadi jauh lebih penting....HIDUPLAH DENGAN FOKUS DI DUNIA ISI....disanalah inti kehidupan dan alasan kenapa Rasul diutus.
………………..

Saya sering mendapat kiriman dari sahabat melalui milis grup atau di grup WA, tentang KISAH SECANGKIR KOPI.

Saya yakin anda pun pernah mendapatkannya. Kisah itu diawali dengan ungkapan, "Suatu hari di sebuah universitas terkenal, sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus...."

Nah, pernah baca kan? Dikisahkan sang dosen menyuguhkan kopi dan para alumnus diminta memilih sendiri wadahnya. Ternyata mereka berebut memilih cangkir-cangkir mewah yang tampak indah.

Kemudian sang dosen berkomentar, "Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati kopi".

"Karena itu kunasehatkan pada kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya…” ujar sang dosen.

Kisah itu mengingatkan kepada kita agar lebih mementingkan ISI dan agar tidak mempedulikan WADAH.

Saya merasa keberatan dengan hikmah dari kisah tersebut. Seakan WADAH tidak penting dan yang penting hanya ISI.

Benarkah? Mari saya ajak anda mengikuti kisah berikut ini.
Seorang dokter PTT ditugaskan di daerah pedalaman Kalimantan. Sebagai dokter baru ia berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk mendapatkan data penyakit yang ada di daerah pedalaman.

Seorang warga masyarakat merasa sangat terhormat dikunjungi dokter. Segera ia siapkan santap siang untuk menghormati sang dokter.

Warga ini menyuguhkan makanan yang enak-enak dan menjadi kebanggaan masyarakat lokal untuk menghormati para tamu.

Setelah santapan siap di atas meja, tuan rumah segera mempersilakan sang dokter untuk menikmatinya.

"Silakan dinikmati pak Dokter. Ini makanan khas daerah untuk tamu kehormatan", ungkap ibu tuan rumah.

Betapa terkejut sang dokter melihat tampilan santapan siang yang terhidang di atas meja tersebut. Ada nasi, sayur dan lauk pauk.

Yang membuat dokter kaget adalah wadah sayurnya. Ia diam berlama-lama memandangi wadah sayur tersebut. "Dari mana ibu mendapatkan wadah ini?" tanya pak dokter. "Oh itu dulu diberi oleh rumah sakit. Saat bapak saya dirawat di rumah sakit, pulangnya diberi wadah tersebut. Namun sesampai di rumah, bapak meninggal dunia", jawab ibu tuan rumah. "Wadah ini masih baru. Belum pernah dipakai sama sekali. Sayang kalau cuma disimpan dan tidak dimanfaatkan. Jadinya saya jadikan sebagai wadah sayur", lanjut si ibu.

Sang dokter tercenung tanpa bisa berkata-kata. Seenak apapun, selezat apapun sayurnya, namun melihat wadahnya itu, ia tidak bisa memakannya. Justru karena ia tahu persis apa wadah sayur tersebut.

Wadah itu bernama PISPOT !

So, siapa bilang WADAH tidak penting? Jelas kan, bukan saja isinya, ternyata wadah pun penting untuk diperhatikan. Itulah sebabnya kita berhati-hati ketika memilih organisasi, partai, lembaga, atau wadah kegiatan lainnya. Bukankah organisasi, partai dan lembaga itu hanya wadah? Wadah yang salah…

Namun pasti kita tidak mau sembarangan memilihnya. Karena sesungguhnya kita tidak bisa memisahkan antara isi dengan wadahnya.



1 komentar:

  1. MANUSIA dan BOTOL
    1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu…
    2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu…
    3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusan ribu…
    4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.
    5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka.
    Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…
    Begitu juga kita…
    kita semua sama…
    kita semua manusia…
    yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah TAQWA , IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita…
    yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLOH atau kita dipandang hina oleh ALLOH lalu dibuang ke dalam neraka…
    Hidup ini adalah pilihan
    Mau diisi dg negatif atau positif.
    Semua positif Alloh tdk untung.
    Semua negatif Alloh juga tdk rugi.
    Siapa yg untung atau rugi?
    Diri sendiri.
    “……sesungguhnya orang yg paling mulia disisi Alloh adalah orang yg paling bertakwa,sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi Maha teliti” (Al hujurot :13)
    Robbana Taqobbal Minna
    Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

    BalasHapus