Rabu, 30 April 2014

YOU’RE WHAT YOU THINK

JADI, APA YANG ANDA PIKIRKAN, ITULAH YANG ANDA DAPATKAN....

Untuk Kesuksesan hidup seseorang sangat tergantung dari pikirannya. Ketidakmampuan disebabkan oleh "penjara pikiran" kita masing- masing, jika kita mengatakan sulit, maka kita telah terpenjara dengan pikiran tentang sulit ini, begitu pula jika kita berpikir bisa, maka kita telah terbebas dari belenggu pikiran, sehingga kita memiliki kesempatan dan potensi tak terbatas untuk berhasil.

Brian Tracy memiliki teori yang dahsyat:
Pikiran Anda Penyebab Segala Hal. "Segala hal itu berawal dari pikiran kita sendiri. Semua yang anda ciptakan dalam dunia material Anda, dimulai dari sesuatu yang anda pikirkan. Jika ingin mengubah sesuatu secara fisik, Anda harus memulainya dengan pertama-tama mengubahnya secara mental. Anda harus mengubah cara berpikir Anda, jika Anda ingin mengubah kehidupan Anda. Ini adalah sebuah temuan paling besar dari semua penemuan yang pernah ada"

Rahasia selanjutnya, Brian Tracy mengungkapkan tentang Hukum Keyakinan. Ingat-ingatlah, APAPUN YANG ANDA YAKINI, DENGAN SEGENAP PERASAAN, AKAN MENJADI KENYATAAN. Semakin besar intensitas keyakinan Anda, semakin banyak emosi yang Anda libatkan di dalamnya, semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku Anda dan terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada Anda.

berhati-hatilah dengan cara berfikir Anda,
karena apapun yang Anda pikirkan terus-menerus
maka akan menjadi kenyataan...
jadi jangan heran kalo ada orang yang nasibnya apessss mulu...
mungkin yang ada di pikirannya cuma takut gagal, ga percaya, takut ga bisa...

Jangan heran juga kalo ada orang yang kesannya nasibnya baguuuus mulu..
karena memang otaknya udah di program untuk bisa, yakin dan percaya dan optimis...
…………………………..

اَلاِيْمَانُ عَقْدٌ بِا لْقَلْبِ وَ اِقْرَارٌ بِا لِّسَانِ وَعَمَلٌ بِا لاَرْكَانِ
Artinya : “Iman ialah tambatan hati yang menggema ke dalam seluruh ucapan dan menjelma ke dalam segenap laku perbuatan”. (H.R Ibnu Majah )


اَلاِيْمَانُ تَصْدِيْقُ بِالْجِنَانِ وَاِقْرَارٌبِالِِّسَانِ وَعَمَلٌ بِالاَرْكَانِ (رَوَاهُ البُخَارِى)
Artinya :  “Membenarkan dalam hati yang menggema menjadi ucapan dan menjelma menjadi laku perbuatan”. (H.R Bukhari)

Ketiga aspek tadi yaitu isi atau ketetapan hati, seluruh ucapan dan segenap laku perbuatan adalah satu kebulatan hidup manusia dalam arti kebudayaan dan peradaban menurut aturan-NYA.

Agar membahasnya lebih ringkas dan tajam, masalah bagian isi hati dan ucapan yang memberi dan menyatakan pernilaian dan pandangan, misalnya “Matahari berputar tetap pada sumbunya – surat Yasin ayat 38, dsb. kita simpulkan menjadi pandangan hidup; dan bagian isi hati dan ucapan yang mengenai dan mencakup seluruh laku perbuatan manusia kita simpulkan menjadi sikap hidup. Dengan demikian maka hadits di atas, untuk lebih singkat dan mendekati hakikinya, kita terjemahkan menjadi Iman ialah Pandangan dan Sikap Hidup. 

……………………..

System Ekonomi, yang dibangun, yang lahir dari hasil RATTIL DAN SHALAT TAHAJJUD serta penjagaannya shalat mauqutan (5 waktu), Aqimu shalah wa atuz  zakah ..!! Jika dibangun dengan selain itu adalah mustahil zhahir! Se-mustahil Unta masuk ke lubang jarum! (QS 7:40)

Dari TEORI kerja menghasilkan PRAKTEK kerja
Aqiimu shalat                            wa atuz zakat
Alimul Ghaib                             wa syahadah
Sami’na                                    wa atha’na
Samawat                                   wal ardi
Makiyyah                                  Madaniyyah

Kuliah Kedokteran                     Praktek Kedokteran
Kuliah Penerbangan                   Jadi Burung Hud-Hud (:D)
............

Qumilaila illa qaliila…Wa rattilil qur’aana tartiila, inna sanulqi alaika qaulan tsaqiilla. Innalaka finnahaari sabhan thawiila. Bangun malam untuk study Alquran dan kemudian genapkan dalam Tahajjud sehingga hasil study yg maha hebat berbobot tersebut dipraktekkan bersama" korps yg dibentuk (korps titik" jumatan) pada siang hari nya sebagai gerak aktifitas hidup berdasarkan atas hasil study teori di malam hari nya.

Jadi, Innalaka finnahaari sabhan thawiila itu bukan sekedar bekerja hanya untuk mencari sesuap nasi, utk kepentingan pribadi yg tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan ILMU, tetapi bekerja untuk kepentingan  pribadi, korps, bangsa dan antar bangsa yg di atur dalam SAAH SATU MANAGEMEN, tidak berserakan bak tulang belulang, bak anak kehilangan induknya. Laku perbuatan pribadi..dst yg terpola oleh satu wadah yg tersystem.

Wadah yg dimotori oleh alquranu imaami dan mutawakilun sebagai penyampai nya, disini, baru lah kita layak disebut sebagai qaum, bani, ibnu, balad, ummat yg ummi (satu "komunitas" yg dhaalan FA hada, komunitas yg berusaha lepas dari D dan menuju ke B2, secara systematis ber SAAH SATU MANAGEMEN, system managemen satu atap)

1 komentar: