Rabu, 30 April 2014

SEJARAH BANGSA YAHUDI

Surat Al Baqarah ayat 40, Allah mulai menyebutkan Bani Israil. Agar kita dapat mengikuti cerita Al Quran mungkin ada baiknya kita ketahui siapakah Bani Israil itu?. Berikut ini adalah sejarah ringkas mengenai Bangsa Yahudi.

Perkawinan nabi Ibrahim dengan Sarah, berdomisili di Palestina melahirkan nabi Ishaq, hasil perkawinan nabi Ishaq dengan seorang wanita Babilon melahirkan nabi Yakub. Nabi Yakub melahirkan 12 anak diantaranya yang terkenal dengan nama Israil, Yahuda, Imran dan nabi Yusuf yang berdomisili di Mesir. Dari itu maka istilah bani Israil dan Yahudi adalah rumpun bangsa yang lahir dan dibesarkan dalam udara Fir'aunisme di Mesir, sepeninggalan nabi Yusuf as.

Sunnah Yusuf adalah salah satu dari kelanjutan sunnah Ibrahim yang berhasil membentuk pandangan rakyat Mesir dikala itu (abad 19 SM) dengan satu ajaran menurut sunnah rasul, dimana nabi Yakub sekeluarga memboyong ke Mesir. Selanjutnya sepeninggalan nabi Yakub dan Yusuf terpecah-pecah kedalam klan Bani Israil, Klan Yahudi, keluarga Imran, dsb. Sampai-sampai menggoncangkan perimbangan dengan penduduk asli, bangsa Qubti, sehingga merupakan golongan manusia yang tidak disenangi.

Akhirnya semenjak Fir'aun dinasty Ramses II, sebagai akibat dari perang Hikos, bani Israil dan Yahudi, dsb. Digusur dan diperbudak di Mesir.

Sunnah Musa, adalah sunnah turunan nabi Yakub melalui keluarga Imran di Mesir. Akhirnya nabi Musa berhasil membebaskan bani Israil dan Yahudi dan menyatakan Iman di Palestina. Sepeninggal nabi Musa dan Harun maka muncul Musa Samiri yang melakukan aduk-adukan Taurat ms Musa sehingga pada abad 11 SM menjadi makanan empuk peradaban Kreta dari bangsa Filistin dengan rajanya Jalut.

Sunnah Daud dan Sulaiman, merupakan kebangkitan kembali sunnah turunan Yakub, yaitu Zabur ms Daud yang membebaskan bani Israil dan Yahudi dari perbudakan Jalut. Dengan kemenangan Zabur ms Daud Bani Israil dan Yahudi kembali berhasil menguasai permukaan bumi Kan'an yang berpusat di Palestina, diperkirakan pada abad 10 SM, yang dilanjutkan dengan sunnah Sulaiman. Sepeninggal beliau terjadi lagi aduk-adukan Nur-Dzulumat ms Syayathin yang akhirnya membikin bani israil dan Yahudi dihancurkan oleh bangsa Asyiria (Tiglat Pelasar) dan bangsa Babilonia (Nebukadnezar) sehingga menjadi tawanan selama 100 tahun lebih di Babilonia.

Sepeninggalan nabi Daud dan Sulaiman, bani Israil dan Yahudi pecah belah, wilayah utara menjadi Yudea dan didominir oleh Yahudi, bagian selatan menjadi Israilia dan didominir oleh bani Israil. Raja Asyiria, Sargon II, dalam tahun 722 SM menaklukkan wilayah Israilia, bani Israil ditawan dan diangkut ke Babilonia. Selanjutnya Asyiria ditaklukkan oleh Babilonia maka bani Israil menjadi piala bergilir pindah tangan menjadi tawanan bangsa Babilonia. Akhirnya Babilonia (Nebukadnezar) menaklukkan Yudea dlm tahun 597 SM dan Yahudi ditawan dan diangkut ke Babilonia pula.

Setelah wilayah israil dicaplok oleh Sargon II, demi kepentingan Politik dan guna menyesuaikan diri maka raja Josiah dari Yudea mereformasikan sisa-sisa peninggalan Musa dan Harun terdiri dari Dokumen J (Jehovah) dan Dokumen E (Elohim) menjadi satu Dokumen D (Lima kitab yang memberi hukum = Peunteteuh), yaitu lima kitab bagian permulaan menjadi satu kitab suci yang bernama Perjanjian Lama.

Pada tahun 560 SM bangsa Babilonia dikalahkan oleh bangsa Persia Lama dibawah pimpinan raja Cyrus yang dilanjutkan oleh Cambyses. Bani Israil dan Yahudi dibebaskan dari tawanan di Babilonia dan diperbolehkan pulang untuk membangun kembali Palestina.

Bani Israil dan Yahudi yang pulang kembali ke Palestina dibawah pimpinan Ezra dan Nehemiah adalah golongan yang fanatik membabi buta ingin membangun satu masyarakat Yahudi secara konsekwen menurut kitab perjanjian lama. Dari golongan ini kelak lahir gerakan Zionisme. Untuk itulah Ezra dan Nehemiah melakukan satu Fusi atau Unifikasi terakhir tahun 444 SM dengan menambahkan dokumen P (Deuteronomy/Peuteteuh) menjadi lima kitab bagian pertama perjanjian lama (kitab kejadian, kitab keluaran, kitab Imamat orang Lewi, kitab Ulangan dan kitab Bilangan) yang dipopulerkan sebagai buah tangan nabi Musa sendiri.

Sebaliknya bani Israil dan Yahudi yang sudah mengenyam alam pikiran Yunani, mereka menganggap bahwa kitab perjanjian lama harus ditafsirkan memenuhi kepentingan masyarakat yang sudah berubah, hasilnya lahirlah Ilmu Pengetahuan Barat yang Naturalisme dan Idealisme. Perguruan-perguruan tinggi seperti Sarbone, Oxford, Havard dsb adalah kelanjutan dari Talmudisme (akademi ajaran Yahudi). Golongan bani Israil dan Yahudi yang demikian tidak mau pulang ke Palestina dan menyelinap didalam berbagai bangsa sehingga mewarnai kehidupan bangsa-bangsa di dunia ini. Dari itu maka mereka disebut Diaspora, mereka kelak menjadi Amerika, Portugis, Swis, Rusia, Polandia, Rumania, Norwegia, Yugoslavia, Bulgaria, dsb.

Yahudi dan bani Israil adalah makhluk Allah yg dikaruniai kemampuan lebih hebat dibanding dengan lainnya oleh karena Allah terus menerus menurunkan Ilmu ms Rasul-NYA didalam pangkuan bangsa mereka selama 2000 tahun. Mereka bekerja dengan dua ide yang bukan saja telah menyelamatkan diri dari kemusnahan bangsa nya tetapi terus menerus mempengaruhi dunia barat sekarang ini. Idea pertama, adalah pengundang-undangan sebagian dari kitab sucinya sehingga menghadiahkan kepada dunia kitab Perjanjian Lama dan perjanjian Baru. Idea kedua ialah penyelubungan idea-idea yang berbau Yahudi untuk dieksport, ini telah memberikan kepada dunia pertama-tama agama kristen, selanjutnya Islamisme (Buku : Desain Yahudi atau kehendak Tuhan, oleh Max I Dimont). Max I Dimont mengatakan dalam bukunya The Indestructible Jews, Yahudi dan bani Israil memiliki tiga tahap perjalanan yakni tahap I sejak nabi Ibrahim s/d nabi Isa, 2000 tahun pertama dimana Yahudi berpencar ke sepenjuru dunia bagaikan bola-bola api. Tahap ke II sejak nabi Isa s/d Ben Gurion (Perdana Mentri Israel– 1948) sebagai 2000 tahun kedua dimana Yahudi berhasil menghimpun kekuatan menjadi satu kekuatan dunia. Dan terakhir tahap III dari Ben Gurion s/d masa yang akan datang Yahudi akan menyelesaikan tugas akhirnya yaitu menjadi pemimpin umat manusia dipermukaan bumi ini.

Sepeninggalan nabi Isa kembali Yahudi mengaduk-aduk Injil ms Isa dibawah pimpinan Rabbi Yochanan Bin Zakkai dengan alam pikiran Majusi, Romawi, Yunani menjadi kitab perjanjian lama (old testament) atas hak cipta Musa dan Daud dan dengan merk perjanjian Baru (new Testament) atas hak cipta anak Maryam, anak Allah, dan bukunya dapat kita baca sekarang dalam bahasa Indonesia dengan judul AL KITAB.

PERJALANAN YAHUDI DARI TAHUN KE TAHUN MENUJU NEGARA ISRAEL

  1. Tahun 2000 SM, Bangsa Amorites, Canaanites (kelak dikenal sebagai bangsa Phoenisia), dan bangsa Semitic yang lain memasuki daerah Palestina (Kanaan). Kemudian sekitar 1800 sampai 1500 SM, bangsa Semitic (Hebrews) hijrah dari Mesopotamia (Iraq) dan menetap di Canaan, yang kemudian dikenal sebagai bangsa Israel. Kemudian Sebagian bangsa Israel hijrah ke Mesir (Egypt).
  2. Tahun 1200-an SM, Musa memimpin bangsa Israel hijrah keluar Egypt, dan mereka kembali ke Kanaan.
  3. Tahun 1100 s/d 1000 SM, bangsa Philistines (Raja Saul) dan the Israelites saling bertarung.
  4. Tahun 1000 SM, bangsa Israel yang dipimpin oleh Daud berhasil menaklukkan Philistine.
  5. Tahun 928 SM, Sulaiman, penerus Daud, wafat maka selanjutnya bangsa Israel terpecah dua. Wilayah utara Palestina dikuasai oleh kerajaan Israel dan wilayah selatan Palestina dikuasai oleh kerajaan Judah.
  6. Tahun 722 atau 721 SM, Asyiria (Iraq) menguasai kerajaan Israel dan bangsa Yahudi diperbudak di Babilonia. Seratus tahun kemudian Imperium Babilonia menaklukkan Asyiria.
  7. Tahun 587 atau 586 SM, Imperium Babilonia menaklukkan kerajaan Judah dan menghancurkan bangunan Sulaiman di Jerusalem. Bangsa Yahudi diperbudak di Babilonia. 50 tahun kemudian Imperium Babilonia ditaklukkan oleh Imperium Persia (Raja Cyrus). Cyrus, mempersilakan bangsa Yahudi kembali dan membangun Palestina (yerusalem).
  8. Tahun 530 s/d 331 SM, Alexander the Great menaklukkan Imperium Persia. Setelah wafatnya Alexander di tahun 323 SM, jendralnya memecah Imperiumnya. Salah satu jendralnya, Seleucus, mendirikan dynasty yang mengusai daerah Palestina sekitar 200 SM. Seleucus mengizinkan praktek Judaisme. Tatapi kemudian, salah satu Raja pada Dinasty ini, Antiochus IV, berusaha melarang Judaisme.
  9. Tahun 167 SM, bangsa Yahudi dibawah pimpinan the Maccabeans (Judah Maccabea anak dari Mattathias) mengusir dinasty Seleucids dari Palestine. Bangsa Yahudi berhasil membangun kerajaan yang merdeka, yang disebut Judah.
  10. Tahun 63 SM, Imperium Romawi menguasai Judah, sehingga Judah menjadi dibawah kekuasaan Romawi. Romawi menyebutnya wilayah Yudea. Isa lahir di Bethlehem yaitu pada zaman awal pemerintahan Romawi.
  11. Tahun 66 s/d 132, Pemerintahan Romawi berhasil meredam pemberontakan bangsa Yahudi. Tahun 70, the Roman general, Titus menyerang Jerusalem,
  12. Tahun 135, Romawi mengusir bangsa Yahudi dari Yerusalem. Palestine dibawah pemerintahan the Roman Empire sampai tahun 300-an dan dilanjutkan sampai the Byzantine (Konstantinopel,Turki - Romawi Timur) Empire.
  13. Tahun 600-an, Dinasty Arab menguasai utara, dari Arabia sampai sekitar the Middle East, termasuk Palestine. Dinasty Arab berkuasa sampai dengan awal 1900-an.
  14. Tahun 1000-an, Dinasty Seljuks, bangsa Turkish, mulai mengambil alih Palestine.
  15. Tahun 1096, perang salib dimulai, pasukan kristen dari Europe menginginkan kembali wilayah Palestina. Tahun 1099, Pasukan kristen berhasil menguasai Palestina.
  16. Tahun 1187, Salahudin al Ayubi (bangsa Arab) menyerang dan menguasai Palestina (Yerusalem).
  17. Pertengahan 1200-an, Dinasty Mamelukes Mesir (Egypt) memasukkan Palestine ke dalam kekuasaannya.
  18. Tahun 1300-an, bangsa Yahudi dari Spanyol dan wilayah Mediterranean lain pindah ke Jerusalem dan wilayah lain Palestine.
  19. Tahun 1516, The Ottoman Empire (Dinasty Usmaniah-Turki) menaklukkan Dinasty Mamelukes, dan Palestine menjadi bagian the Ottoman Empire. Populasi bangsa Yahudi semakin bertambah di Palestina, tahun 1880 menjadi sekitar 24.000 orang.
  20. Perang Dunia I (1914-1918), the Ottoman Empire gabung dengan Germany and Austria-Hungary. Pemerintahan Militer Ottoman berkuasa di Palestine. The United Kingdom (Inggris) dan European merencanakan menghancurkan the Ottoman Empire setelah PD I. Inggris berusaha membantu Arab untuk merdeka dari Ottoman setelah selesai perang. Setelah PD I dikeluarkan Mandat Teritorial oleh United Nation (UN). Inggris membawahi wilayah Iraq, Tanzania dan Palestina. Selanjutnya wilayah palestina dipecah menjadi Palestina dan Trans Jordan (Jordania). Prancis membawahi wilayah Syria ( yang dipecah menjadi Syria dan Libanon). the United Kingdom and France berbagi wilayah Cameroons and Togoland. Belgium mendapat Ruanda-Urundi. Japan, Australia, New Guinea, Nauru, diberikan ke German. New Zealand mendapat Western Samoa (now Samoa), dan the Union of South Africa (Afrika Selatan), Namibia masuk ke German. The mandate system berakhir tahun 1947. Iraq, Syria, Lebanon, dan Jordan, menjadi negara merdeka. Namibia merdeka tahun 1990.
  21. Tahun 1920, the United Kingdom mendapat mandat untuk membawahi Palestine. Inggris menjajikan sebuah negara Israel di Palestina untuk bangsa Yahudi (Belford declaration).
  22. Setelah PD II (1939-1945), The Zionists menghendaki the British mengizinkan imigrasi ratusan ribu orang Yahudi yang masih hidup akibat the Holocaust( pembunuhan massal yahudi Eropa oleh Nazis). The United Nations komisi khusus Palestine memutuskan Palestine dipecah menjadi negara Arab dan negara Yahudi.
  23. 14 Mai 1948, bangsa Yahudi memproklamirkan negara Israel merdeka dan the British menarik diri dari Palestine. selanjutnya, negara-negara Arab menyerang Israel. Sampai sekarang masih terjadi perebutan di Palestina antara nagara-negara Arab dengan Israel yang didukung oleh Inggris dan Amerika.

PERJALANAN YAHUDI DIASPORA SETELAHDIBEBASKAN CYRUS (IMPERIUM PERSIA) DARI BABILONIA
  1. Tahun 530 SM, Bangsa Yahudi yang memilih tidak kembali ke Palestina, setelah dibebaskan Cyrus, kemudian menyebar ke berbagai bangsa di seluruh dunia, disebut Yahudi Diaspora.
  2. Tahun 200 sampai 500, para pakar menafsirkan the Mishnah (ditulis 70 s/d 200) dan the Gemara (ditulis 200 s/d 500). The Mishnah dan the Gemara digabung membentuk the Talmud. Dua versi pembuatan Talmud, pertama di Galilee (the Palestinian or Jerusalem Talmud) dan akhirnya di Babylonia (The Babylonian Talmud).
  3. Tahun 600-an, Arabian Muslims mendirikan empire yang kekuasaannya mencapai south western Asia, Afrika Utara, dan Spanyol. The Muslims mempersilakan yahudi dan kristen untuk mempraktekkan religions nya. Komunitas Yahudi exis di daerah kekuasaan Arab muslim seperti Babylonia, Egypt, Morocco, dan Yemen. Tetapi pusat kebudayaan bangsa Yahudi berkembang di wilayah kekuasaan Arab, Spanyol.
  4. Periode 900-an sampai 1100-an dikenal sebagai jaman keemasan bangsa Yahudi. Jews worked in crafts, in medicine and science, and in business and commerce. Sebagian ada yang menduduki pejabat di pemerintahan. Phisikawan dan filsuf Moses Maimonides, sastrawan dan philosof Solomon ibn Gabirol, dan pujangga Judah Halevi.
  5. Tahun 1096, gereja kristen menjadi sangat kuat di Europe (Setelah kejatuhan the Roman Empire) dan bangsa Yahudi dimusuhi, sejak dimulainya perang salib.
  6. Mulai 1200-an, bangsa Yahudi diusir dari England, France, dan central Europe. Bangsa Yahudi banyak yang tinggal di Eropa Utara, Poland.
  7. Tahun 1492, Yahudi yang tidak mau menjadi kristen diusir dari Spanyol. Banyak Yahudi yang melarikan diri ke Itali dan Turki, sebagian juga ada yang ke Palestina.
  8. Tahun 1654, bangsa Yahudi datang ke Amerika, tinggal di New York City, Charleston, S.C.; Newport, R.I.; Philadelphia; dan Savannah, Ga. Selama terjadi Revolusi di America (1775-1783), banyak orang Yahudi membantu tentara kolonial. Seorang Yahudi kaya, Haym Salomon banyak memberikan bantuan guna berdirinya pemerintahan United States. Tahun 1920-an, Yahudi U.S. adalah Yahudi yang terbesar dan paling terjamin komunitasnya.
  9. Tahun 1760, Ba'al Shem Tov, seorang guru Yahudi dan pendukungnya mendirikan Hasidism (studi tentang hidup dan kebudayaan bangsa yahudi) di Polandia dan Lithuania. Pergerakannya menyebar keseluruh Eropa utara. Sekarang pusat Hasidisme berlokasi di Jerusalem, Israel, dan di wilayah Brooklyn, New York City.
  10. Tahun 1700-an, Haskalah (pencerahan), The Haskalah, didirikan oleh philosof yahudi jerman, Moses Mendelssohn, yaitu modernisasi pemikiran religius. Pergerakannya dimulai di German dan menyebar ke komunitas Yahudi di Europe. Tujuannya adalah persamaan hak antara Yahudi dengan bangsa Eropa.Tahun 1789-1799, terjadi French Revolution yaitu menuntut liberty (kebebasan) dan equality (persamaan hak) adalah hasil dari idea Haskalah.
  11. Tahun 1800-an, anti-Semitism sangat kuat di politik Eropa, terutama Germany, Austria-Hungary, dan France. banyak anti-Semitic writers berusaha untuk memprovokasi kejelekan Yahudi untuk kepentingan Germans dan orang-orang Eropa Utara, the writers tersebut adalah orang-orang Aryans.
  12. Sekarang, bangsa Yahudi melanjutkan hidupnya dengan subur, yaitu di Israel dan the Diaspora (Perantauan).

KADZABA YANG DILAKUKAN YAHUDI

Setiapkali Allah menurunkan satu Kitab, Sebagian Yahudi selalu meng-Kadzdzaba (mendustakan Ilmu/meng aduk-aduk/melacur Ilmu) ajaran Allah. Berikut ini yang perlu kita catat dan camkan, pelacuran Ilmu (kadzdzaba) Yahudi di sepanjang sejarah kehidupan umat manusia sehingga umat manusia seantero dunia, sepanjang zaman, sepeninggal para nabi selalu terjerumus kedalam kehidupan Syar, saling baku hantam sesamanya:
  1. Musa Samiri meng kadzdzaba Taurat menurut sunnah Musa sehingga pada abad 11 SM menjadi bangsa Yahudi menjadi makanan empuk penjajahan peradaban Kreta dari bangsa Filistin dengan rajanya Jalut.
  2. Sepeninggal nabi Sulaiman (931 SM) Bani Israel terpecah menjadi 2 negara. Rehoboam memimpin 2 suku dan disebut sebagai Kerajaan Judah dengan ibukota Yerusalem. Mereka meng kadzdzaba Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud menjadi Dokumen " J ". Jeroboam memimpin 10 suku dari Bani Israel menuju Utara dan disebut sebagai Kerajaan Israel dengan ibukota Bethel (Samaria). Untuk memagari rakyatnya agar tidak terpengaruh oleh Kerajaan Judah di Selatan. Jeroboam membangun kuil peribadatan sendiri bagi rakyatnya. Termasuk sebagai salah satu dendam relijius Jeroboam adalah meng kadzdzaba Taurat ms Musa dan Zabur ms Daud menjadi kitab tersendiri dengan mengganti kata Jehovah (God) yang dikenal dengan nama dokumen " J " dengan kata Elohim (Lord) yang nantinya dikenal dengan nama dokumen "E".
  3. Setelah wilayah Israil dicaplok oleh Sargon II, demi kepentingan Politik dan guna menyesuaikan diri maka raja Josiah dari Yudea (Judah) meng kadzdzaba sisa-sisa peninggalan Musa dan Harun yang terdiri dari Dokumen J (Jehovah) dan Dokumen E (Elohim) menjadi satu Dokumen D (Lima kitab yang memberi hukum = Peunteteuh), yaitu lima kitab bagian permulaan menjadi satu kitab suci yang bernama Perjanjian Lama.
  4. Setelah dibebaskan oleh Cyrus (Persia Lama) dari perbudakan di Babilonia, Ezra dan Nehemiah melakukan kadzdzaba terakhir tahun 444 SM dengan menambahkan dokumen P (Deuteronomy/Peuteteuh) menjadi lima kitab bagian pertama perjanjian lama (kitab kejadian, kitab keluaran, kitab Imamat orang Lewi, kitab Ulangan dan kitab Bilangan) yang dipopulerkan sebagai buah tangan nabi Musa sendiri. Karena terlalu lama tercerai berai hampir sebagian besar orang Yahudi tidak dapat menggunakan bahasa Ibrani dan bahasa yang digunakan pada saat itu adalah bahasa Aramaic yang merupakan salah satu akar bahasa Semitik . Untuk menerjemahkan kitab-kitab tersebut maka diundanglah orang-orang yang ahli bahasa Ibrani. Lalu dibuatlah sebuah lembaga pengajaran dan penerjemahan yang disebut Midrash (Eksposisi). Ekspositor atau orang yang berada di dalam Midrash merupakan orang yang paling dihormati pada setiap komunitas Yahudi dan Midrash ini merupakan cikal bakal dari yeshiva (akademi) di awal era Kristen (mungkin anda sering melihat tulisan Ivy League yang merupakan suatu komunitas elit di Universitas-universitas besar di Eropa dan Amerika Serikat seperti Harvard, Cambridge, Oxford, Sorbone dan sebagainya maka itu asal muasalnya dari istilah yeshiva ini).
  5. Paul (Saul of Tarsus) murid dari sebuah Scholastic meng kadzdzaba Injil ms Isa dengan Idealisme Plato menjadi Kristenisme.

Bagaimanakah dengan Al Quran sepeninggal nabi Muhammad? QS 15/Al-Hijr: 9 menegaskan, INNA NAHNU NAZALNAADZIKRA WA INNAA LAHU LAHAAFIZHUN, Allah menjamin tulisan Al Quran akan tetap terjaga sampai akhir zaman. Namun bagaimana dengan makna yang terkandung di dalam tulisan Al Quran sepeninggal nabi Muhammad? Nabi Muhammad mengingatkan, "alannaasi zaamanun layabqaa minal islami illa ismuhu wa laa minal qur’ani illa rasmuhu masajiduhum‘amiratun wahiya kharaabun minal huda ‘ulamaa ‘uhum syarrun man tahta adiimissama’i min indihim takhrujul fitnah wa fiihim ta’uudu”. Artinya: akan datang pada manusia di kala itu islam tidak tinggal melainkan namanya dan Al-qur’an tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, ulama’nya termasuk manusia paling jelek yang berada dibawah langit,karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya (H.R Baihaqi dari Ali).

Semoga kita semua, umat Islam sedunia, senantiasa mendapat hidayah Allah sehingga terhindar dari perangkap dan propaganda syaithan dimana Yahudi, yang menguasai teknologi dan jaringan komunikasi, adalah sebagai dutanya… Amin ya Rabbal `aalamiin.
…………………………………………………………….

Pada abad 8-7 SM Yahudi dan Israel berhasil menduduki tanah Kanaan yang berpusat di Palestina sendiri ,sehingga terbelah menjadi dua yaitu Israilia dan Yudea. Kendati Israelia hidup di bawah tekanan raja Sargon dari Asyiria Babylonia. Israelia masih sempat menyusun 3 dokumen sebagai pencampur-adukanajaran Allah yang dibawa oleh Yusuf dan Daud serta Sulaiman menjadi Jehova ataudokumen (J), dan dokumen Elohim (E), serta dokumen Pentateh (P),

pada Abad ke 9 SM di lakukan penulisan Dokumen (J) Jehova.
Abad ke 8 SM di lakukan penulisan Dokumen (E) Elohim.
Abad ke 6 SM di lakukan penulisan Dokumen (P) Pentateuh,

Sedangkan Yudea yang hidup di bawah tekanan raja Yosiah pada abad ke 5 SM,Yahudi berhasil melakukan fusi dan reformasi/pengumpulan ke tiga dokumen menjadi satu, sebagai bibit dan untuk mengisi Kitab Perjanjian lama kelak.

Tahun 597 SM Asyiria di kalahkan oleh Babylonia dengan rajanya Nebukadnezar. Yahudi menjadi semacam piala bergilir dan jatuh menjadi tawanan dan di lanjutkan menjadi di perbudak kembali oleh Nebukadnezar.

Tahun 530 SM Tegak persia lama dengan rajanya Cyrus, kemudian di lanjutkan oleh raja Cambises. Baru Yahudi dan Israel di lepaskan dari Babylonia.

Tahun 444 SM di bawah pimpinan Ezra dan Nehemia, seperti halnya politik raja Yosiah, di lakukan satu fusi terakhir atas ketiga dokumen (yang telah dilengkapi dengan dokumen (P) sebagai kumpulan catatan menurut subjektifitas para pengaduk-adukan dari unsur Fir’aunisme, Namrudisme dan Asyiria) menjadi satu Kitab Suci Old Testamen (yang terdiri dari Kitab Kejadian – Kitab Keluaran – Kitab Imamat orang Lewi – Kitab Bilangan – dan Kitab Ulangan yang dipopulerkan sebagai buah tangan Musa). Bani Israel danYahudi pulang kembali ke Palestina di bawah pimpinan Ezra dan Nehemia adalah golongan yang fanatik membabi buta ingin membangun suatu masyarakat Yahudi secara konsekwen menurut wahyu yang turun di Bukit Zion. Dari golongan inilah kelak lahir gerakan Zionis. Sebaliknya, dari sebagian Bani Israel yang sudah berhasil mengaduk dan mengadopsi alam pikir Yunani, mereka menganggap bahwa Kitab Perjanjian Lama sudah kadaluarsa dantidak dapat melayani masyarakat yang sudah berubah,maka Kitab Perjanjian Lama harus di terjemahkan dan di tafsirkan sesuai dengan selera masyarakat yang sudah berubah. Golongan ini, Yahudi dan Israel yang tidak mau kembali pulang ke Palestina dan memilih menyebar dan menyelinap ke dalam berbagai bangsa, dan berusaha mewarnai kebudayaan serta pola pikir bangsa-bangsa yang diselusupinya. Golongan ini di sebut sebagai Yahudi Diaspora. Diaspora adalah merupakan suatu bahan baku utama bagi kepastian hidup tersurat orang-orang Yahudi. atau pun dengan mudah ketika di cangkokkan pada budaya-budaya bangsa lain. Diaspora tidak saja menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kepunahan, dan bahkan menempatkannya di tengah-tengah sejarah. Dan karena Diaspora orang-orang Yahudi tidak pernah mati dalam budaya di kala budaya dan peradaban tuan rumah mati sekalipun (MAX I DIMONT). Dari perunutan sejarah tersebut di atas menjadi jelas bahwa fusi/pengumpulan terakhir dari ketiga dokumen di bawah Ezra dan Nehemia sepulang dari Babylonia menjadi Kitab Perjanjian Lama.

Abad ke 5 SM Ini pula munculnya alampikir Yunani, yang berasal dari suku bangsa Arya yang menyerbu ke pulau-pulaudi teluk Agea. Yaitu munculnya teoriIdealisme oleh Plato dan Naturalisme oleh Aneximandros sebagai penyelewenganTaurat menurut Sunnah Musa dan Zabur menurut Sunnah Daud/Tabut menurut SunnahThalut, sebagai penyelusupan idea Yahudi Diaspora. Dengan demikian menjadi jelas bahwa Yahudi Diaspora adalah pencuri ilmu Allah yang diaduk-aduk dengan alam pikiran Yunani. Munculnya Yunani pada abad ke 5 SM yang berasal dari suku bangsa Arya yang menyerbu ke pulau Agea pada jaman Nabi Musa ketika menghapuskan sistim perbudakan dan Yahudi ikut terbebaskan dari Mesir menuju Palestina, adalah pengaruh dari kebangkitan Taurat menurut Sunnah Musa dan Zabur menurut Sunnah Daud (Tabutnya Thalut) jadi alam pikir Yunani yang berupa idealisme dan Naturalisme adalah penyelewengan Taurat dan Zabur serta Tabut/Thalut oleh Yahudi.

Perkembangan kebudayaan Yunani seumumnya dan dalam bidang ilmu pngetahuan khususnya adalah mulai timbul ketika hidup di perantauan pantai Asia bagian Barat Palestina. Kemudian atas peristiwa penyerangan raja Darius yang mau menggempur Yunani, di mana daerah Palestina di jadikan Travel Basic, maka semua perantau Yunani melarikan diri pulang ke Yunani melalui pulau Cisilia/ujung Italia, kemudian masuk lewat Romawi. Yunani di dalam hidupnya mengikuti ajaran Yahudi dari hasil pemutarbalikan ajaran Zabur Tabut/Thalut yang di wariskan kepada Sulaiman, selanjutnya hasil plintiran itulah di ajarkan pada manusia seluruh dunia (AQ 2 : 102). Dengan demikian dapat di simpulkan Yunani sebagai siswa/murid dan Yahudi menjadi guru besarnya.

Tahun 400 SM Tegak Sunnah Zakaria,dalam bentuk pemancangan tiang pertama dalam proses dakwah yang sudah demikian lama, kepada generasi berikutnya yaitu Maryam. Tahun 356-323 SM Muncul Persia baru, sebagai blok Timur, dengan raja Alexander the Great, dan blok Barat Imperium Romawi di pimpin Jendral Pompay mengacaukan dirinya sendiri, hingga Bani Israel dan Yahudi terpecah lagi, dan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan jajahan Romawi.

Hal demikian terjadi dikarenakan ketika mereka terpecah, sebagian mereka meminjam tangan Alexander the Great. Dan sebagian yang lain meminjam tangan Jendral Pompay dari Romawi.

Tahun 12 SM Hancurnya blok Barat dan blok Timur,yaitu perang terbuka antara Romawi yang mewakili Blok Barat dengan rajanya Jendral Pompay, melawan Persia Baru sebagai representasi blok Timur dengan rajanya Alexander the Great, menjelang tegaknya Sunnah Isa Ibnu MaryamAbad pertama Maryam, dengan sisa-sisa Sunnah Zakariya yang sudah bagaikan pohon kurma yang tidak berpucuk lagi (nahlah, QS 19:23), ingin membebaskan bangsanya dari blok Barat dan blok Timur Turunnya Injil-Sunnah Isa Ibnu Maryam yang mengujudkan satu model kehidupan indah yang sama sekali tidak sama dengan Romawi atau Persia yang berbentuk Monarki atau Kerajaan. Isa Al Masih juga berhasil mengangkat harkat kemanusiaan dari sistem perbudakan dan menyembuhkan penyakit dari iri dan dengki masyarakat yang bagaikan penyakit sopak yang sangat sukar di sembuhkan dan membuat orang-orang yang buta mata hatinya menjadi terbuka dan dapat melihat serta membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. ‘Isa Al Masih juga menghidupkan orang-orang yang mati jiwanya akibat stress dan tekanan hidup tiada tara. Dari itu Isa Al Masih jugadi kenal sangat dekat dengan masyarakat tertindas/bawah.

Tahun 35 - 40 M Saul of Tarsusbersama-sama dengan Philo men-sintesa Old Testament dengan karya-karya Idealisme Plato menjadi agama Nasrani .

Tahun 50 M Helenisme/alam pikirYunani yang berjubah Kristenisme menjadi agama Kristen dan di peluk oleh orang-orang Pagan dan menjadi agama dunia Tahun 58 Masehi. Sisa blok Timur antara lain Jendral Ptolomus di Mesir dan Palestina dan Jendral Sulucus disekitar Eufrat dan Tigris. Sementara Jendral Antigonus di Yunani. Dan pada tahun itu pula hancurnya Imperium Romawi di bawah raja Nero. Awal abad pertama Rabbi J Zakkai meng-aduk-aduk Injil menurut Sunnah Isa dengan puntung-puntung ajaran Majusi dan Romawi menjadi Old Testament a/n Musa dan Daud, serta NewTestament atas nama Isa anak Allah (yang di olah perguruan Tinggi Jeshiva di Jabneh, sebelah utara Jerusalem). Dan sejarah mencatat bahwa bangsa Belanda dan bangsa Portugis yang datang ke Indonesia pada abad ke 16 M adalah merupakan bangsa yang melakukan penjajahan dan penjarahan serta merusak harkat dan martabat kemanusiaan bangsa Indonesia, sekaligus menjadi guru dan gurunya bangsa Indonesia dalam mengerti agama Kristiani yang demikian carut-marut/tidakmenentu ini di Indonesia.

Th 64 M, Saul of Tarsus atau Santo Paulus pendiri agama Nasrani dengan merek Yesus Kristus, sebagai pembawa missi Romawi Timur untuk melawan Zionisme.

Tahun 68 Masehi Jerusalem di kepung dan di hancurkan oleh Vespasianus atau Raja Titus.

Tahun 70 M Yahudi gentayangan di Jazirah Arab selanjutnya membantu Arab dalam menghadang masuknya Kristen. Walaupun agama Kristen tidak di perbolehkan masuk, namun paham Yahudi tetap terus merayap dan menyusup ke Arab, sehingga paham Monoteisme menjadi indikator ajaran Yahudi bagi kehidupan dan pendidikan di Arab.

Sehingga pada abad ke IV Masehi, sepenjuru bagian Utara dan Timur Laut Arab, sudah berorientasi Helenisme, yaitu Old Testament versi Yunani, dengan di babtisnya adik raja Imruul-Qish.

Tahun 324 Masehi Agama Kristen menjadi satu lembaga dalam Kerajaan Romawi yang sedang terhuyung-huyung.

Th 500 M, Raja Heraklio mejadikan Mesir sebagai Prop Romawi untuk mengkristenkan Arab secara keseluruhan untukmenjadi antek Romawi.

Th 25 M Raja Najasi memberangkatkan Divisi Ariadh dan Abrahah untuk mengkristenkan Arab, namun Ariadh di bunuh oleh Abrahah, karena di ketahui bermain mata dengan agen Zionisme yang bernama Dzun Nuwaas selanjutnya Abrahah berhasil meng-Kristenkan sepenjuru pantai Arab dan Yaman menjadi antek Romawi yang berorientasi Helenisme. Masih pada awal abad ke V M, Pembangunan sekolah Perguruan Tinggi Talmudisme di Alexandreta sebagai kelanjutan dari Perguruan Tinggi Jeshifa di Jabneh sudah selesai.

Abad ke VI Masehi adalah tahap Misionaris ke dalam Sultanah-sultanah sehingga golongan intelektual Arab sudah siap menjadi kolone 5 (divisi 5) untuk menghancurkan iman yang tadinya artinya adalah pandangan dan sikap hidup menjadi iman = percaya (sebelum Al Qur’an turun). Perang terbatas antara Romawi dengan Persia Baru, sebagai representasi Blok Barat dan Timur (peristiwa Ashabul Fiil, yang direkam oleh Al Quran, baca QS Al Fiil).

Tahun 610-632 M (tegak Sunnah Muhammad) Dengan Al Qur’an dan Sunnah terwujud model kehidupan indah yang samasekali tidak sama dengan yang menganut paham Naturalisme Mikro Atomisme atau Sosialisme Komunis, juga tidak model Kerajaan atau Monarki. Dengan demikian Muhammad dengan konsep dari Allah yaitu Al Qur’an membangun sebuah pemerintahan yang sangat murni berbeda dengan konsep dan pemikiran dari Barat/Romawi, maupun konsep pemikiran dari Timur/Persia Baru (laa syarqiyyah walaa gharbiyyah). Pemerintahan Muhammad yang di catat oleh sejarah sebagai pemerintahan yang paling bisa memenuhi harapan kemanusiaan yaitu dapat memenuhi rasa keadilan dan kemakmuran yang dapat di rasakan oleh seluruh lapisan warga negaranya. Keadilan hidup berpolitik, ekonomi, hukum, keamanan dan keadilan kesejahteraan dan lain-lain, yang dapat dari para pemimpinnya sampai lapisan masyarakat yang paling bawah. Apa yang di makan oleh para pemimpinnya itu pula yang di nikmati oleh rakyatnya. Pemimpin dan rakyatnya sama-sama berjuang demi sistim "Hidup Persamaan"  sehingga “Madinatul Munawarah” adalah benar-benar merupakan sebuah demonstrasi kehidupan indah tiada bandingannya.

Penataan Madinah adalah wujud nyata penataan Madani oleh kesatuan semangat gairah hidup suatu bangsa untuk hidup patuh pada Ajaran-NYA dengan melalui kepatuhan terhadap Al Quran sebagai konsep pemersatu, maka terwujudlah satu model hidup orang-orang beriman yang saling menghargai, tidak ada kelas di antara sesama manusia, tiada perbedaan derajad dan pangkat. Kelompok manusia yang sebelumnya menjadi komunitas-kelas atas seperti halnya Abubakar, Usman dan yang lainnya di turunkan derajadnya, sedangkan komunitas masyarakat yang paling bawah derajadnya = budak belian Bilal bin Rabbah diangkat derajadnya menjadi setara dengan para agnia, sehingga gambaran Kemanusiaan yang adil dan beradab benar-benar menjadi kenyataan hidup orang-orang beriman yang tidak di paksakan. Tidak ada sebutan “Yang Dipertuan Agung” tidak terdapat panggilan kehormatan “Yang Mulia” di sana semua mendapat predikat “sahabat” atau “kawan”. Puluhan suku yang bergabung di dalam kelompok Anshar dan beberapa suku yang bergabung dalam kelompok Muhajirin menjadi satu komunitas Mu’min. Kelompok Anshar dan Muhajirin bersama-sama kelompok dari masyarakat lainnya, yang berbeda suku dan agama, seperti halnya komunitas Yahudi dan Persatuan Madinah sebuah kenyataan persatuan dari berbagai suku dan agama yang tak pernah terbayangkan ratusan tahun sebelumnya.

Catatan para ahli sejarah dunia juga di gambarkan, di mana saat itu pula terbentuk sebuah pemerintahan dengan system perwakilan (Khalifah = wakil) atau Kerakyatan yg dipimpin oleh Hikmah Al Qur’an sebagai standar kebijakan dan permusyawaratan yang di tuang ke dalam UUD menjadi apa yang di sebut Piagam Madinah. Dengan sebuah standard book Al Quran, maka sebuah penataan dapat di kontrol oleh rakyatnya dengan kesepakatan bersama. Dengan itu maka sejarah mencatat bahwa hanya pada periode Muhammad-lah sepanjang adanya peradaban manusia dalam kurun waktu sepeninggal Isa Almasih hingga hari ini, baru bisa tercipta yang namanya Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Madinah sebagai satu wadah. Dan inilah yang dimaksud oleh Allah sebuah contoh-standar kehidupan indah adalah kehidupan bermasyarakat yang baik itu (AQ 33 : 12).

Th 615–624 M, Perang antara Romawi vs Persia Baru sebagai representasi dr Blok Barat & Blok Timur, sehingga hancur dengan sendirinya. Th 632-660 M, masih dalam kelanjutan peradaban indah oleh Muhammad dan dilanjutkan oleh 4 sahabat yaitu Abu bakar, Umar ,Usman dan Ali.

Th 661-750 M, Kebangkitan kembali sistem Feodalisme, atau Aristokrasi Arabisme, yang di bangun oleh Dinasti Mu’awiyah bin Abu Sofyan yang di bantu orang-orang Arab Yahudi Helenisme, a.l. Mansur bin Sarjun, Yosis bin Uthal, John of Damaskus/Johanna dan istri Mu’awiyah sendiri yang memang Kristen. Sebagai indikasi bahwa Mu’awiyah melakukan praktek sistem Monarki atau Kerajaan adalah sistem suksesi di mana pengganti raja haruslah putra mahkota atau kekuasaan kerajaan yang bersifat turun-temurun. Dalam kekuasaan Mu’awiyah kelak dilanjutkan oleh Putra Mahkota-nya yang bernama Yazid bin Mu’awiyah hingga dijatuhkan oleh Abbasiyah ditahun 750 Masehi. Dan pada masa pemerintahan Yazid berkuasa inilah melakukan Ginoside perburuan dan pembunuhan massal terhadap sisa-sisa Mu’min dan anak cucu Muhammad yang wanita maupun balita. Di masa ketika Mu’awiyah masih menjabat sebagai Gubernur di Siria/Damaskus, mereka trio Mu’awiyah bin Abu Sofyan, Amr bin Ash dan Marwan bin Hakam, adalah mahasiswa berpotensi dalam pendidikan Yahudi di Damaskus. Ia melakukan kuliah kerja nyata di bawah bimbingan maha-guru Yahudi, nilai mereka the best Cumlaude di bidang ilmu pemutar-balikan ajaran Allah: ajaran yang membimbing manusia dari hidup biadab menjadi beradab akan tetapi setelah di putar balikan oleh Yahudi menjadi ajaran Arabisme atau Sarasenisme yang menggiring manusia ke alam khayal yang utopia dan tetap menjadi santapan empuk Yahudi dari generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian menjadi jelaslah sudah pada masa Mu’awiyah berkuasa inilah masa pengeraman telur-telur Yahudi dan menetas menjadi Feodalisme. Islamisme yang menyebar ke sepenjuru dunia dan melabrak secara bergelombang ke Indonesia menjadi pengertian yang carut-marut tentang agama Islam kini. Dengan membawa pengertian Iman =kepercayaan, Islam = agama, Ikhsan = abstraksi dan sa’ah = rahasia yang dinanti-nanti sebagai modal untuk memikat umat di sepenjuru permukaan bumi untuk kemudian di masukkan ke dalam kerangkeng dunia khayal tanpa bisa berbuat suatu apapun. Inilah tombak berbalut sutra-musang berbulu ayam yang sangat membius manusia hingga takkan pernah sadarkan diri walau sudah hancur sekalipun. Dengan demikian jika dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia di sebutkan pada abad ke VII dan mengujud menjadi kerajaan-kerajaan Islam.

Th 750-1258 M, Masa kejayaan Dinasti Abbasiyah setelah berhasil menghancurkan Dinasti Mu’awiyah, yang berpusat di Bagdad, menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya pohon pengetahuan Yahudi Sarasenisme atau Islamisme. Pada masa Abbasiyah ini  “iman = percaya” sudah melanda ke sepenjuru dunia bagaikan badai di padang pasir yang nyaris membuat Eropa kiamat dan Yahudi di Eropa berhasil melahirkan pemikiran-pemikiran perusak nan agung untuk memimpin manusia di permukaan bumi menuju jurang kehancuran. Dan jika benar para ahli sejarah di Indonesia mencatat bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada gelombang kedua adalah pada abad ke 9 M bisa di pastikan Islam model inilah yang menjadi guru dan gurunya bangsa Indonesia dalam mengerti agama Islam. Sebagai gelombang/model yang kedua setelah model yang pertama di abad ke 7 Masehi oleh Dinasti Mu’awiyah bin Abu Sofyan. Yang kemudian di sekitar abad ke 14 Masehi barulah di susul Dinasti Osmani dari Kerajaan Turki mengirim ekspedisi perdagangan yang terdiri dari 12 orang dari berbagai negara, berbagai paham dan aliran, untuk datang ke Indonesia yang kemudian populer dengan sebutan “Walisongo” sebagai guru dan gurunya bangsa Indonesia dalam mengerti tentang agama Islam sebagai gelombang ketiga.

Abad ke 8-9 M, Pemindahan ilmu pengetahuan Yahudi Yunani tentang Demokrasi dan Humanisme Yahudi ke Eropa literatur Yahudi di terjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan di perkenalkannya hitungan Arab dan konsep zero ke dalam Matematika. Yahudi berhasil mendudukkan masing-masing agama; Yahudi di Sinagog, Islam di Masjid, Kristen di Gereja, dan Hindu Budha di Kuil, sebagai kerangkeng agama agar tidak mengambil urusan kesibukan duniawi, maka di buatlah agama apapun menjadi fakultas ilmu ke-akheratan dan bukan ke-duniawian. Karl Marx adalah Yahudi yang di puja oleh lebih satu milyar orang dan bukunya Das Kapital menjadi kitab sucinya orang-orang komunis sedunia. Albert Einstein adalah Yahudi yang ahli matematika memelopori jaman atom serta membuka jalan naik ke bulan?? Dengan teori fisikanya dan lain sebagainya. Akhirnya, Perang Dunia Ke 1 ( Pertama) menghasilkan peta dunia menjadi dua, yaitu Helenisme dan Sarasinisme.
……………………………………….

SEKILAS SEJARAH YAHUDI DAN IDENYA (YAHUDISME) PENENTU AGAMA/KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Yahudi sebagai duta dari nilai ilmu idea Iblis pada masa Adam secara turun-temurun adalah representasi dari nilai ilmu keburukan atau kejahatan di masa kini. Dimana ajaran Yahudi adalah merupakan lawan dari nilai ilmu yang baik atau ilmu yang bernilai kebenaran yang dibawa oleh para Rasul Allah. Adapun kedua nilai yang baik maupun yang buruk adalah datangnya dari Allah untuk menjadi pilihan manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan lawan, sebenarnya adalah sama dengan kawan bermain di dalam mengisi perjalanan sejarah kehidupan manusia. Hanya sayangnya Yahudi tidak fair di dalam menyampaikan nilai, membuat manusia tidak lagi bisa menentukan pilihan. Yaitu dengan menyembunyikan nilai yang baik, serta hanya menyajikan ilmu yang buruk dan membungkusnya dengan bungkus yang yang bagus, bagaikan tombak berbalut sutra, atau bagaikan musang berbulu ayam, sehingga menipu manusia seantero dunia.

Dengan kelicikan inilah Yahudi berhasil membikin manusia sama sekali tidak mengenal dirinya. Sehingga kini, oleh karena manusia sudah tidak mengenal siapa Yahudi sebagai dedengkot kejahatan dan kerusakan di muka bumi ini, maka akibatnya hampir semua manusia tidak mengenal Yahudi sebagai lawan, bagi yang ingin mewakili ilmu kebenaran. Oleh karena kita tidak mengenal lawan, maka kita mudah dipermainkan oleh lawan, sebagai akibatnya kita tidak mengetahui di mana jalan menuju kebenaran, menjadikan kita tidak bisa taat kepada Tuhan, tidak bisa membedakan mana lawan, mana kawan, dan tidak tahu bagaimana cara kerja yang semurni-murni nya kerja, hanya taat kepada ajaran-NYA. Lihatlah betapa banyak manusia yang berkeinginan untuk hidup taat kepada Tuhan (baca: ajaran Allah menurut sunnah Rasul).

Hampir semua manusia ingin hidup dalam persatuan dan kesatuan, ingin hidup berkeadilan dalam kemakmuran, ingin hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan dan sudah sedemikian rupa diupayakan, akan tetapi impian tinggal impian, hanya fatamorgana yang kita dapatkan. Maksud hati ingin berbuat taat kepada Tuhan, akan tetapi negasi dan pengingkaran yang kita lakukan. Persatuan dan kesatuan yang kita programkan, akan tetapi perpecahan dan permusuhan yang kita dapatkan. Keadilan dan kemakmuran yang kita canangkan, akan tetapi ketimpangan dan kemelaratan yang kita dapatkan. Kedamaian dan kesejahteraan yang kita harapkan, akan tetapi kekacauan dan kesengsaraan serta kejengkelan yang kita hasilkan. Inilah tombak berbalut sutra, dan inilah musang berbulu ayam, sebagai ilmu postmodern Yahudi yang telah menjerumuskan manusia ke dalam paradigma hidup yang demikian sulit dan ngawur tiada tara. Tulisan inipun dibuat bukan dalam rangka mendiskriditkan Yahudi sebagai lawan, melainkan sekedar upaya menjelaskan. Adapun pilihan baik ataupun buruk, kepada Anda dipersilahkan untuk menentukan. Di bawah ini kita akan melihat bagaimana Yahudi melakonkan kehidupan yang penuh tipu muslihat dan berhasil menyusupkan idea-ideanya kepada bangsa-bangsa di dunia dari masa ke masa, baik sadar maupun tidak sadar.

Dimaksud dengan upaya penyusupan idea-idea adalah; Yahudi dengan idea jahatnya tidak perlu mendirikan kekuasaan, atau sebuah negara, namun cukup dengan mempengaruhi dan mengaduk-aduk ajaran yang dianut suatu bangsa dengan unsur-unsur yang memabukkan sehingga semakin sempoyonganlah suatu bangsa yang telah menghirup spora beracun yang ditebar oleh Yahudi, dan setelah itu kekacauan pasti akan terjadi. Untuk pembaca, kami akan ajak berkelana untuk melakukan ekspedisi ke dalam relung kedalaman sejarah 2000 tahun atau bahkan 4000 tahun ke belakang demi menyaksikan betapa Yahudi begitu konsisten di dalam menjalankan misi perusakan kejahatan sebagai tugas melanjutkan tongkat estafet Iblis hingga abad XXI ini adalah kelanjutan dan pengulangan dari abad-abad sebelumnya, maka cukuplah jika para ahli sejarah mencatat bahwa tongkat estafet kejahatan telah sampai kepada tangan Yahudi pada abad XX Sebelum Masehi, setelah sepeninggal Sunnah Ibrahim dan dilanjutkan sebagai Sunnah Yusuf (lihat Qur’an surat Yusuf : 4-101). Perkataan Yahudi dan Israel dilihat dari sudut keturunan adalah satu suku bangsa yang berumpun pada umat Nabi Yakub (lihat Injil Kitab Keluaran 46 : 1 dst). Suku bangsa Israel dan Yahudi adalah yang lahir dan dibesarkan dalam udara Fir’aunisme di Mesir sepeninggal Nabi Yusuf (lihat Injil Kitab Keluaran 1 : 11-15 dan Qur’an 2 :131-141). Abad ke 19 SM, tegaknya Sunnah Yusuf Yaitu satu model kehidupan indah adil makmur di Mesir, maka dipindahkanlah ayahanda Ya’kub beserta sebagian keluarga sebagian masyarakatnya ke Mesir (lihat Qur’an 12 : 4-6 dan 100, dan Injil Kitab Keluaran 46 : 5-7) sebagian keturunan dan umat Yakub yang tetap di Kan’an dan dikenal sebagai Kaum Hebrew, yang merupakan manusia merdeka.

Sepeninggal Nabi Yusuf, Klan Bani Israel, dan Yahudi, menghancurkan ajaran Allah yang dibawa oleh Yusuf, dikarenakan rasa dengki kepada Yusuf. Akhirnya melalui perang Hykos Bani Israel dan Yahudi dijadikan tawanan dan dijadikan budak-budak di Mesir oleh Raja Ramses II, yang masih termasuk dinasti Fir’aun. Walaupun dalam kondisi diperbudak Yahudi berhasil menyusupkan teori ideanya hingga lahirnya teori Tauhid Ahnatun, sebagai penyelewengan iman = pandangan dan sikap hidup, menjadi iman = percaya (akulturasi proses Fir’aunisme, dan Indo Babylon atau Asyiria). Dibawah ayunan Yahudi. Abad ke 12 SM, tegak Sunnah Musa dari keluarga Imran dengan persiapan iman di Mesir, kemudian penataan di Palestina, terwujud satu model kehidupan indah, adil makmur, sejahtera, tetapi bukan model Kerajaan atau Monarki, dan bukan dengan Tauhid Platonis serta membebaskan rakyat dari kemiskinan serta menghapus sistem perbudakan, sehingga ikut terbebaslah Yahudi dan Israel dari penderitaan sebagai budak di Mesir, dan kembali ke Palestina (lihat Qur’an 7 :105, 20 : 47, 26 : 17 dan Injil Kitab Keluaran 5 dan 6). Sepeninggal Musa dan Harun, Yahudi dengan naluri jahatnya memutar-balikkan Taurat yang ditinggalkan oleh Musa menjadi Moses-isme oleh Musa Samiri, yaitu aduk-adukan ajaran kebenaran dan kebathilan sehingga merusak kehidupan Yahudi dan Israel itu sendiri. Abad 11 SM, tegak peradaban Kreta/Filistin dengan rajanya Jalud Menyerbu ke Palestina dan menghancurkan Yahudi dan Israel yang sudah babak belur akibat ulahnya sendiri (lihat Qur’an 20 : 84-85, 2 : 251). Abad 10-9 SM, tegak Sunnah Daud dan Sulaiman di Palestina dengan konsep wahyu dari Tuhan yang bernama Zabur/Tabut, yang memulihkan kembali Taurat yang sudah diaduk-aduk oleh Yahudi menjadi Moses-isme, dan terwujudlah satu model hidup adil makmur dan sejahtera. Serta menghancurkan sistim Monarki dan menghapuskan perbudakan. Dengan demikian maka termasuk Yahudi dan Israel ikut terbebaskan dari penderitaan perbudakan oleh raja Jalut.

Mu'awwiyah musuh dalam selimut

"Aku dulu masih kecil dan aku bermain dengan anak-anak yang lain, maka aku menoleh tiba-tiba Nabi SAW ada di belakangku berjalan, maka aku berkata : Nabi SAW kecuali ke arahku. Maka akupun berusaha bersembunyi di belakang pintu sebuah rumah, namun tidak aku sadari tiba-tiba Nabi memegang pundakku dan menepuk pundakku seraya berkata ; "Pergilah dan panggil Mu'awiyah", dan Mu'awiyah adalah penulis Nabi. Maka akupun pergike Mu'aawiyah dan aku berkata : "Penuhi penggilan Nabi SAW karena sesungguhnya ia ada keperluan" (HR Ahmad 5/217 no 3104)...

Ibnu Abbas berkata:
كُنْتُ غُلامًا أَسْعَىمَعَ الْغِلْمَانِ،فَالْتَفَتُّ، فَإِذَاأَنَا بِنَبِيِّاللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ، خَلْفِيمُقْبِلًا، فَقُلْتُ:مَا جَاءَنَبِيُّ اللهِصَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَإِلا إِلَيَّ،قَالَ: فَسَعَيْتُحَتَّى أَخْتَبِئَوَرَاءَ بَابِدَارٍ، قَالَ:فَلَمْ أَشْعُرْحَتَّى تَنَاوَلَنِي،فَأَخَذَ بِقَفَايَ،فَحَطَأَنِي حَطْأَةً،فَقَالَ: " اذْهَبْ فَادْعُ لِيمُعَاوِيَةَ " قَالَ: وَكَانَ كَاتِبَهُ،فَسَعَيْتُ فَأَتَيْتُمُعَاوِيَةَ، فَقُلْتُ:أَجِبْ نَبِيَّاللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ، فَإِنَّهُعَلَى حَاجَةٍ
Dikatakan kepada Ibnu Abbaas :Apakah engkau tidak menasehati Amiirul Mukminin Mu'aawiyah, sesungguhnya ia tidak Shalat witir kecuali hanya satu raka'at". Ibnu Abbaas berkata :"Ia benar (tidak salah-pen), sesungguhnya ia seorang yang faqiih"(Atsar diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam shahihnya no 3765)

Hasan bin 'Ali ra.
Ibnu Abi Mulaikah juga berkata:
قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍهَلْ لَكَفِي أَمِيرِالْمُؤْمِنِينَ مُعَاوِيَةَفَإِنَّهُ مَاأَوْتَرَ إِلَّابِوَاحِدَةٍ قَالَأَصَابَ إِنَّهُفَقِيهٌ
"Sesungguhnya anakku ini (yaitu cucuku ini-pen) merupakan pemimpin dan semoga Allah dengan kesalihannya akan mendamaikan antara dua kelompok besar yg bertikai dari internal muslimin"(HR Al-Bukhari no 2704)

إِنَّ ابْنِي هَذَاسَيِّدٌ وَلَعَلَّاللَّهَ أَنْيُصْلِحَ بِهِبَيْنَ فِئَتَيْنِ
عَظِيمَتَيْنِ مِنْالْمُسْلِمِينَ
Hasan adalah cucu Nabi SAW, anak 'Ali ra, yg akhirnya dikudeta oleh Muawwiyah sebagai pihak yg bertikai dengan Ali ra. 
……………………………….

ISLAMISME (PRODUK YAHUDI) UNTUK IMPERIALISME ALAM PIKIRAN

Islamisme sebagai agama second hand yahudi bermula dari citra dirinya yg di cap dan dikutuk dunia karena sejarah masa lalunya. Jahudi tabu merekrut bangsa dan ras lain ke dalam agama yahudi oleh karena itu sebagai solusinya bangsa yahudi menciptakan agama baru yg nantinya bisa dianut oleh semua bangsa lain di dunia. demi imperialisme dan penguasaan dunia.

Yahudi sebagai bangsa yg ingin menguasai dunia haruslah menempatkan semua manusia di dunia ini subordinat dibawah pengawasan mereka. dan alat apa yg sekiranya lebih ampuh dari doktrin agama? Namun demikian untuk menguasai 99% penduduk dunia di bawah kendali mereka tidaklah mudah namun demikian bangsa yahudi adalah bangsa yg sangat cerdas bahkan saya pun tidak mengetahui secara pasti bagaimana mereka bisa seperti itu.
Maka demi mengontrol duniasepenuhnya, dirancanglah sebuah skenario yg luar biasa rumit dan advancednyasulit bagi manusia biasa membayangkan bagaimana mereka bisa merancang konspirasi yg sedemikian hebatnya. namun saya berspekulasi itu semua berkaitan dgn naluri bertahan hidup mereka di tengah-tengah dunia yg cenderung tidak bersahabat.

Salah satu tehnik dan strategi mereka adalah menciptakan skenario manajemen konflik yg bisa memecah belah warga dunia sehingga mereka terlalu sibuk dgn problematika masing-masing dan tidak memiliki sisa sumber daya untuk melihat apa yg sebenarnya sedang terjadi. Dan salah satu skenario manajemen konflik ini adalah islam. Islam diposisikan sebagai ideologi yg membenci yahudi ini guna menghilangkan kecurigaan serta menenggelamkan bangsa yahudi dari pusat perhatian dunia. sementara para pucuk pimpinan islam saja yg mendapatkan akses informasi tentang apa yg sebenarnya terjadi, sisa populasi muslim dunia adalah disposable resource yg bisa dimanipulasi demi kepentingan manajemen konflik tadi.

Grass root islam di seluruh dunia meluap-luap semangatnya mengikuti perintah ajaran agama mereka sementara para pemimpin mereka kadang bermain sandiwara mengecam israel, sementara di belakang panggung mereka menikmati segala kemewahan dan jaminan keamanan & kedudukan sosial dgn jalan bekerja sama dgn agensi-agensi dinas rahasia yahudi zionis. terbukti militer gabungan seluruh negara-negara islam tidak pernah berhasil mengancam kedaulatan israel.

Dan ini semua memang sejalan dengan sifat alami manusia yg telah dipelajari dan sengaja dieksploitasi oleh intelijen elit yahudi. Luar biasa sekali memang bangsa yahudi ini, mereka memiliki akses informasi dan tehnologi yg luar biasa maju di berbagai bidang. mereka sangat ahli dalam bidang pengetahuan psikologis manusia. sehingga manajemen konflik vertikal dapat mereka manipulasi dengan sangat efektif.

Pada akhir abad ke-6, bangsa Yahudi dikabarkan menerima pesan untuk membuat sebuah konspirasi pendirian agama baru yg nantinya akan menjadi pelayan bagi bangsa yahudi secara rahasia dan umat ini ternyata menjadi umat terbesar ke-2 di seantero planet bumi sementara bangsa yahudi telah berhasil pula melakukan penetrasi ke dalam umat kristen, maka 2/3 dunia telah berada di bawah komando yahudi secara tidak langsung.

Sementara bangsa-bangsa dari agama-agama timur diprediksi tidak akan menjadi ancaman berarti bagi yahudi, justru pada akhirnya mereka akan bekerja sama membangun planet ini secara sukarela ini dikarenakan mereka tidak terlalu memiliki interest memusuhi ataupun menganiaya bangsa yahudi namun pada dasarnya mereka tetap saja manusia yg memiliki potensi ancaman terhadap bangsa yahudi bila dibiarkan. maka dari itu diciptakanlah komunisme yg ternyata membuat nation-nation mereka sangat sibuk dan terdistraksi dan bukan saja komunisme berhasil terhadap bangsa-bangsa timur namun juga terhadap negara-negara dunia ketiga lainnya seperti amerika latin, afrika dan eropa timur.

Dan langkah terakhir bangsa yahudi dalam menguasai dunia adalah diterapkannya single global currency, karena dengan menguasai finansial dunia dan bank sentral dunia, maka mereka juga secara automatis memiliki segala sumber daya yang ada di planet ini, termasuk semua SDA dan SDM-nya. Informasi telah menjadi kekuatan utama bangsa yahudi selama ini selama berabad-abad mereka sangat gigih mengumpulkan segala macam pengetahuan di seluruh pelosok planet ini dengan segala cara, bergerak secara militan dan underground. selama berabad-abad ke belakang, finansial, informasi serta ilmu pengetahuan menjadi prioritas utama mereka. Yang saya sendiri masih sulit memahami darimana datangnya koordinasi dan determinasi mereka.

Dan coba kita lihat kepada siapa tuhan berpihak? siapa yg menjadi kesayangan tuhan dan senantiasa mendapatkan berkah, anugerah dan bantuannya? hanya sebuah bangsa kecil yg bahkan populasinya tidak mencapai 0,5% dari keseluruhan populasi dunia. Namun barangkali inilah takdir tuhan dan barangkali mungkin memang hanya bangsa yahudi lah yg pantas menjadi ras teratas di planet ini kita lihat saja akhir dari cerita ini apa yg akan terjadi, siapa yg tertipu mentah-mentah dan siapa yg pada akhirnya menjadi pemenang dan berjaya?
………………………………………
KENYATAAN UMAT ISLAMISME

(Posting/Tulisan di bawah ini adalah berdasarkan data-data belasan tahun lalu. Dari segi data tentu ada yang harus dikoreksi, di-update, ditambah, diperluas. Tapi saya belum punya waktu untuk itu. Meskipun demikian, dari sisi pesan, mudah-mudahan masih terasa hangat dan bermanfaat.

a. Jumlah
Dari 5,5 miliar penduduk bumi, jumlah umat Islam  ada 1,3 miliar (= 23 persen penduduk bumi). Ada pula yang  mengatakan cuma 1,1 miliar. Semua tersebar di 120 negara di dunia. Dari jumlah sekian itu, 69% (760 juta) terdapat di  Asia, sisanya  tersebar di seluruh dunia, dengan catatan  bahwa  di dunia Arab sendiri cuma meliputi jumlah 15% dari  keseluruhan jumlah tersebut. Menurut beberapa edisi harian Republika tahun  1996, di  Cina yang dikenal sebagai “negara  tirai bambu”, yang  dikuasai pemerintah komunis yang anti agama, terdapat 20 juta muslim,[1] di wilayah  bekas Uni Soviet sekitar 50 juta, di India 80 juta,  di Indonesia lebih  dari 150 juta (ada juga yang mengatakan 180 juta),  di Afrika  300  juta, di Eropa 32 juta, di  Amerika Utara  5,5 juta, di Amerika Latin 1,3juta, dan di Oseania 0,4 juta.

b. Tempat tinggal
Umat Islam tersebar mulai dari Maroko di sebelah  utara sampai Indonesia di sebelah selatan. Itu bila bicara tentang umat  Islam dalam kelompok-kelompok besar. Tapi bila  bicara tentang orang-orang beragama Islam, saat ini, di mana-mana di seluruh dunia, sampai dipulau-pulau kecil pun, dapat dijumpai  komunitas  Islam dalam jumlah  sedikitnya 15-20  orang. Boleh  dikatakan saat ini tak ada tempat di dunia yang  tidak ada  orang Islamnya. Bahkan di kalangan bangsa Eskimo  yang tinggal di kutub utara pun ada kaum muslimin dari suku Indian merah.  Di Cina kaum muslimnya kebanyakan tinggal di daerah Ningxia, Cina utara.

c. Negara-negara Islam
Negara-negara Islam, dalam arti yang berpenduduk  mayoritas  umat Islam, saat ini berjumlah antara 42  sampai  46 negara. Yang terbanyak jumlah penduduknya adalah Indonesia, disusul  Bangladesh, Pakistan, Turki, dan  Mesir.  Sedangkan yang  paling sedikit adalah Maldive Island  yang beribukota Male,  dengan  jumlah penduduk kira-kira di  bawah 200  ribu orang.

Di antara  negara-negara  itu, yang  menyatakan  diri secara resmi sebagai Republik Islam adalah Pakistan, Mauritania,  dan  Iran. Yang lainnya mempunyai  bentuk pemerintahan monarki absolut (kerajaan model lama, yang rajanya  mempunyai kekuasaan  mutlak),  monarki konstitusional  (kerajaan  tapi mempunyai lembaga perwakilan rakyat?), dan republik.

d. Kualitas umat Islam
Peran umat Islam di dunia kurang menonjol, alias  tidak nampak. Dengan jumlahnya yang cukup besar, sumbangan  muslim bagi Produk Domestik Bruto dunia tidak mencapai empat persen. Ini adalah ukuran sederhana untuk menyatakan bahwa umat Islam tertinggal jauh oleh umat-umat lain.

Di Timur Tengah ada negara-negara Arab yang sangat kaya seperti Saudi Arabia dan Kuwait. Namun kebanyakan  negara-negara yang dihuni umat Islam secara mayoritas masih hidup pas-pasan. Contohnya Bangladesh, Pakistan, Afrika, dan Indonesia.

Timur Tengah yang identik dengan Islam, yang  semestinya  menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, yang terjadi  malah sebaliknya.  ”Tiap berkunjung ke Timur Tengah, saya merasa sedih,”  kata Habibie dalam harian Republika. “Saya tahu  kalau itu semua negara Islam. Tapi keadaannya tidak mencerminkan demikian. Situasinya lebih runyam dari absolut monarchy.”

Di Indonesia, mutu SDM umat Islam menempati posisi  paling  rendah, walau untuk ukuran Asia Tenggara.  Ekspor  kita yang paling  besar adalah pembantu rumahtangga.  Di  Saudi Arabia, TKW  kita yang jadi pembantu sudah  hampir setengah juta orang.

Alamsyah  Ratu Perwiranegara waktu menjadi Menko  Kesra menyatakan  bahwa perbandingan sarjana S3 umat  Islam dengan umat-umat  lain  adalah 1:10. Nurcholis Madjid,  dalam acara diskusi buku Islam Inklusif di Masjid Cut Mutiah, Jakarta, 27 Januari  1998, dengan mengutip Baiquni, mengatakan bahwa  SDM umat  Islam Indonesia memang masih memprihatinkan. Di  negara maju seperti AS, Israel, dan Jepang, jumlah doktornya  mencapai  6.500 per satu juga penduduk.  Negara miskin seperti India, mempunyai 1200 doktor per satu juga penduduk.  Sedangkan Mesir 400 per satu juta, dan Turki 300 per  satu juta. Jumlah  doktor  di Indonesia hanya 65 orang  per satu juta penduduk, dan dari sekian itu hanya sepuluh persen (6,5) yang beragama  Islam. Yang keadaannya lebih buruk dari umat  Islam Indonesia hanyalah negara-negara kulit hitam di Afrika.

Rendahnya  mutu SDM di kalangan umat  Islam  berakibat langsung pada rendahnya kemampuanmenguasai teknologi tinggi, sehingga umat Islam menjadi konsumen teknologi dari  negara-negara maju. Salah satu penyebabnya adalah karena anggaran untuk pengembangan iptek dan SDM di banyak negara Islam masih kecil sekali jumlahnya. Hal itu terjadi tentu karena  umumnya mereka  miskin, tapi yang paling menentukan  adalah kecilnya kesadaran akan pentingnya peningkatan SDM tersebut.

“Kaum  muslim dewasa ini tidak mencerminkan Islam  yang sebenarnya,” kata Dr. Abdullah Naseef, seorang tokoh Islam di Saudi Arabia. “Di Setiap negara memang ada  komunitas-komunitas  kecil yang sungguh-sungguh taat pada ajaran Islam,  tapi kaum mayoritasnya justru melanggar prinsip-prinsip dasar  Islam…Dewasa ini kita menyaksikan pelanggaran hak asasi  manusia yang dilakukan kaum muslim di banyak negara. Ini  memberi citra  buruk, dan mengancam risalah Islam. Jadi, umat Islam menderita dari dalam akibat ulah mereka sendiri. Mereka melakukan kediktatoran dan ketidak adilan.”

“Problem kaum muslim dewasa ini adalah tingkah laku mereka,  baik tingkah laku personal maupun cara  mereka  menata masyarakat,  dan sebagainya, yang tidak sejalan dengan  Al-Quran dan Sunnah. Sudah dipengaruhi oleh banyak ideologi non-Islam, dan ini sudah berlangsung lama sekali, bahkan  sebelum datangnya zaman imperialisme,” kata Dr. Ja’far Syaikh Idris, seorang teolog dan filsuf Sudan.[2]

e. Konflik
Umat Islam selalu terlibat konflik, alias perselisihan, pertengkaran,  dan bentrokan. Di Arab, konflik terjadi antar negara dan dalam setiap negara. Ahmad Bahar dalam harian  Republika tanggal 27 Juni 1996 menyebutkan bahwa problem mendasar  dari  hal itu adalah _perbedaan ideologi_,  baik ideologi keagamaan  maupun ideologi lainnya. Sebagai  contoh,  konflik antara negara penganut ideologi sosialis dengan  nasionalisme sekuler. Atau juga konflik masalah keagamaan, seperti antara Syiah dan non Syiah, dan banyak lagi.

Contoh  konflik dalam negara dan antar negara di  Timur Tengah yang  paling segar adalah  yang terjadi  Afganistan. Selama Dua abad Afganistan diperintah oleh para raja; sampai akhirnya  pada  tahun 1973 Raja Zahir Sah digulingkan lewat kudeta  militer  yang dipimpin saudara  sepupunya,  Muhammad Daud,  yang selanjutnya menjadi presiden pertama  Afganistan. Tapi  ia cuma bertahan sekitar 5 tahun. Nur  Muhammad Taraki yang berhaluan Komunis melakukan kudeta pada tahun 1978. Tapi tahun berikutnya Taraki terbunuh, Hizbullah Amin jadi  presiden. Masih tahun itu juga (1979) Amin dieksekusi, lalu Babrak Karmal yang didukung tentara Soviet menjadi presiden.  Kemudian, setelah sekitar 10 tahun bercokol di Afganistan, tentara Soviet diusir  mujahidin Afganistan  yang mendapat  bantuan persenjataandari Pakistan, Amerika, Arab Saudi, Mesir, Cina, dan lain-lain. Keberhasilan Mujahidin mengusir tentara Soviet dari Afganistan menjadi kisah heroik yang  dibangga-banggakan umat Islam sedunia. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Setelah  mengusir tentara Soviet,orang Afganistan melakukan  perangsaudara. Dalam perang melawan rejim komunis, lebih sejuta warga Afganistan tewas. Dalam perang saudara yang berlangsung dari tahun 1992 sampai l996, jatuh pula korban tak  kurang dari 300 ribu orang. Afganistan dicabik-cabik oleh masalah kesukuan, ideologi, dan kedaerahan. Di Kabul dan beberapa provinsi  di sekitarnya berkuasa etnis minoritas  Tajik  yang berbahasa  Persia dipimpin Rabbani-Masoud yang ‘moderat’.  Di selatan dan timur berkuasa etnis Pushtun yang dipimipin Hekmatyar  yang konservatif. Dibarat berkuasa  etnis  minoritas Hazara  yang berbahasa Dari dan berpaham Syi’ah Imamiyah  dan berhaluan politik Iran. Diutara berkuasa etnis minoritas Uzbek yang berbahasa Turki yang dipimpin Abdul Rashid  Dostam, mantan anggota komunis.
Di tengah anarki ini, para santri dan ustad yang  frustrasi  membentuk organisasi Taliban yang bertujuan  mendirikan pemerintahan  yang mereka sebut berdasar syari’ah Islam  murni. Setelah berjuang sekitar 2 tahun, Taliban yang  didirikan seorang mulah senior, Muhammad Umar Akhun, akhirnya berhasil menduduki ibukota Afganistan, Kabul, pada tanggal 27  September 1996. Sehari kemudian mereka menghukum gantung  presiden Najibullah, yang konon juga memerintah berdasar hukum Islam.

Keberhasilan  Taliban itu segera disambut kecaman  dari Moskow, dan Iran. Iran, misalnya, tidakmenyukai Taliban yang beraliran  Sunni, yang jelas bersikap keras dan anti Syi’ah. Selain  itu, Iran juga menganggap Taliban sebagai boneka musuh-musuh besarnya, Saudi Arabia dan Amerika. Sedangkan Rusia takut  pemerintahan  Islam revolusioner  di Afganistan  akan menggoncang stabilitas para tetangganya di utara. Pendeknya, kemenangan  Taliban tidak menjanjikan kedamaian bagi  rakyat Afganistan. Adu kekuatan internal maupun eksternal masih akan terus berlangsung.

Penyebab  konflik lainnya di Timur Tengah adalah  perebutan pengaruh. Para pemimpin atau penguasa Arab  cenderung ingin  menancapkan pengaruh kepada negara-negara  Arab  lain, sehingga timbul kondisi saling menyinggung harga diri.

Penyebab ketiga dari konflik itu, menurut Ahmad  Bahar, adalah pengaruh luar. Khususnya yang berkaitan dengan negara-negara  yang ingin mengambil keuntungan ekonomi dari  negara-negara Arab, dengan cara mengadu-domba dan menimbulkan ketergantungan negara-negara Arab tertentu kepada mereka.

f. Madzhab-madzhab
Dalam bidang aqidah dan ilmu kalam:
1. Kharijiyah, golongan yang semula mengikuti Ali  bin Abi Thalib menentang Muawiyah, lalu keluar karena tidak  menyetujui sikap Ali terhadap Muawiyah.
2. Murji’ah, golongan yang bersikap pasif dalam masalah khilafah;  memandang pihak Muawiyah maupun Ali tetap  muslim, dan  menyerahkan penilaian tentang mereka kepada Allah di  akhirat  nanti. Mereka akhirnya secara tidaklangsung  menjadi pendukung Muawiyah.
3. Syi’ah, golongan yang berpandangan bahwa hanya keturunan Rasulullah yang berhak menjadi khalifah.
4. Jabbariyah, golongan yang berpandangan bahwa manusia itu  majbur(terpaksa), tidak mempunyai ikhtiar, kemauan dan kuasa, karena semua telah ditentukan Allah.
5. Qadariyah,  golongan yang  berpandangan sebaliknya dari Jabbariyah.
6. Mu’tazilah, golongan yang dibentuk oleh Wasil bin Atha,  yang i’tizal (memisahkan diri) dari gurunya, Hasan Al-Basri.
7. Ahlu-Sunnah wal-Jama’ah, golongan yang mengambil jalan tengah di antara Jabbariyah dan Qadariyah.
8. Ahmadiyah, golongan pengikut Mirza Ghulam Ahmad. Terbagi menjadi:  Ahmadiyah Qadyani, yang  menganggap  Mirza sebagai nabi,  dan Ahmadiyah Lahore,  yang memandang  Mirza hanya mujadid (pembaru).
9. Salafiyah,  golongan yang berpegang pada  apa  yang tertulis dalam Quran, tidak mau menta’wil Quran, dan  tidak mau mencampurnya dengan filsafat.
Dalam bidang syari’ah dan ilmu fiqh:
1. Hanafiyah, pengikut Imam Abu Hanifah; terdapat  di Turki, Afghanistan, Asia Tengah, Pakistan, India, dan Mesir.
2. Malikiyah, pengikut Imam Malik; terdapat di  Afrika Utara, Mesir, dan Sudan
3. Syafi’iyah,  pengikut  Imam Syafi’i;  terdapat  di Arabia Selatan, India Selatan, Muangthai, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
4. Hambaliyah, pengikut Imam Ahmad bin Hambal; terdapat di Afrika Tengah, Siria, dan beberapa derah lain di Afrika.
Dalam bidang tasawuf:
1. Qadiriyah, golongan yang memuliakan Abdul Qadir  Al-Jilani, sampai ada yang menyembahnya seperti menyembah Allah. Terdapat  di Afrika Utara, Asia Kecil, Pakistan, india, dan Indonesia.
2. Rifa’iyah, pengikut Muhammad Ar-Rifa’i. Tarikatnya berupa  penyiksaan diri, seperti mengiris dan  menusuk  badan dengan iringan dzikir.
3. Sadziliyah, pengikut Abul-HasanAli As-Sadzili, yang silsilahnya dihubungkan dengan Hasan bin Ali.
4. _Naqsabandiyah_, pengikut Muhammad An-Naqsabandi.
5. _Syattariyah_, pengikut Abdullah Asy-Syattari.
6. Tijaniyah, pengikut Abul Abbas Ahmad bin  Muhammad bin MukhtarAt-Tijani, ulama Al-Jazair.
7. Sanusiyah, pengikut Muhammad Ali As-Sanusi; yang menolak segala pengaruh luar, baik politik maupun agama.

Pembagian madzhab-madzhab ke dalam kelompok aqidah/ilmu kalam, syari’ah/fiqh, dan tasawuf ini jelas menggambarkan  hasil  penafsiran atas Hadits Jibril yang menguraikan  tentang Iman,  Islam, Ihsan, dan Sa’ah (qiamat). Kita lihat  di atas bahwa dalam bidang aqidah saja ada 9 madzhab (aliran),  dalam bidang syari’ah/fiqh ada 4 madzhab, dan dalam bidang  tasawuf ada 7 madzhab. Ini cuma angka-angka yang terungkap di  sini. Sebenarnya  jumlah madzhab-madzhab itu jauh lebih banyak lagi.

Setiap penganut  madzhab aqidah tertentu pasti cenderung pada  suatu madzhab  syari’ah/fiqh dan tasauf tertentu.  Atau  tepatnya, setiap  madzhab aqidah masing-masing melahirkan madzhab  fiqh dan tasauf tersendiri. Hal ini terjadi karena semua berpendapat bahwa Iman (aqidah), Islam (syari’ah), dan  Ihsan (akhlak/tasawuf) ketiganya saling melengkapi. Jelasnya,  pengakuan iman seseorang (yang dirumuskan dalam Rukun Iman harus diikuti dengan tindakan nyata berupa pelaksanaan(syari’at)  Islam (yang  dirumuskan dalam Rukun Islam). Pernyataan iman  dengan menjalankan  syari’at saja dianggap belum sempurna,  karena sifatnya masih terlalu dangkal alias kurang bermakna. Dikatakan  bahwa syari’at hanya menyentuh  ibadah-ibadah lahiriah. Karena  itu  harus dilengkapi dengan tasauf,  yang merupakan satu metode untuk mengisi batin. Bahkan dikatakan bahwa dengan tasauf  kita  bisa mengenal Allah  sedekat-dekatnya,  sampai menyatu denganNya.

g. Umat Islam di Malaysia
Uraian  berikut ini adalah ringkasan dari  bab ”Agama” dalam buku Rakyat Melayu Nasib Dan Masa Depannya, karya S.Husin  Ali, terjemahan Canisyus Maran dari buku aslinya  yang berbahasa Inggris,  The Malays Their Problems and Future, terbitan Inti Sarana Aksara, Jakarta, 1985. Gambaran kenyataan  umat Islam di malaysia ini akan membuat kita  seperti berdiri  di depan cermin yang bening, yang memantulkan  bayangan kenyataan umat Islam di Indonesia.

Di negeri ini hampir semua orang Melayu  beragama Islam. Meskipun kepercayaan Hindu tersebar luas di bagian dunia ini beberapa abad lalu, jarang terdengar  bahwa orang Melayu beragama Hindu. Ini cukup berbeda dengan di Indonesia, di mana penyebaran agama Hindu dan  kebudayaannya  telah merangkul banyak penganut terutama di  Jawa Timur dan Bali. Pengaruh Islam terhadap orang Melayu telah mendarah daging. Sejak mereka melepaskan kepercayaan animisme  dan menerima Islam pada masa kerajaan  Malaka, orang-orang  Melayu tidak pernah lagi beralih  ke agama lain.  Sebelum dan sesudah kedatangan  orang-orang  Inggris, misi Kristen  cukup  aktif,  terutama   melalui sekolah-sekolah. Orang-orang Melayu enggan  menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah menengah Inggris, karena khawatir anak-anaknya masuk Kristen. Tapi kemudian hari mereka  lebih bijaksana dan bersedia  memasukkan anak-anaknya  ke  sekolah-sekolah Inggris.  Tak seorang pun murid  Melayu  menjadi Kristen.  Tidak demikian  halnya dengan  Cina dan India. Banyak dari mereka  meninggalkan agamanya  dan menerima Kristen atau sekurang-kurangnya memakai nama-nama Kristen.

Orang Melayu yang coba pindah agama, akan  mendapat sanksi dan hukuman berat dari keluarga serta lingkungannya. Kenyataan bahwa tidak pernah terdengar pertikaian dalam  keluarga atau lingkungan mengenai masalah  ini, membuktikan bahwa bangsa Melayu memegang teguh  kepercayaan Islamnya. Meskipun demikian, sikap individu-individu secara orang per orang terhadap agama cukup  berbeda. Ada  yang percaya sepenuhnya dan tekun menjalankan  ibadahnya, tetapi ada juga orang-orang yang kepercayaannya hanya dangkal saja dan tidak menjalankan ibadah sama sekali. Meskipun dalam kenyataannya mereka dilahirkan  sebagai orang muslim. Kita sudah melihat banyak orang  Melayu yang jarang beribadah atau berpuasa sebagaimana diajarkan oleh ajaran Islam, tetapi cepat tersinggung  jika agama Islam dikritik, terutama oleh orang non-Melayu. Ada juga orang-orang Melayu yang tidak mengenal “ABC”-nya Islam,  yang dilihat dari segi agama hidup  dalam  dosa, tetapi bila ditanya apa iman kepercayaannya, maka dengan bangga mereka akan menjawab, “Saya orang muslim.”  Konstitusi melarang bujukan terhadap orang Melayu untuk  meninggalkan agama Islam. Jika ada seorang Melayu meninggalkan  agama Islam, meskipun atas  kemauannya sendiri, maka konsekuensinya cukup berat (Konstitusi II, 4).

Meskipun orang-orang Melayu beragama Islam, pengaruh kepercayaan tradisional masih melekat kuat pada  mereka. Manifestasi dari kepercayaan itu dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Melayu, sosial, ekonomi, politik, medis, dan bahkan dalam masalah percintaan  sekalipun. Kepercayaan tradisional yang  tersebar luas dalam kalangan Melayu dewasa ini merupakan  kelanjutan dari sistem kepercayaan sebelum masuknya agama Islam  di daerah ini. Sukar sekali merekonstruksi  sistem kepercayaan lama, yang didasarkan pada apa yang disebut animisme. Dalam kepercayaan animisme orang percaya bahwa ada  beberapa kekuatan adikodrati yangmendiami dan  melindungi segala sesuatu di sekitar kehidupan manusia, di gunung-gunung, lereng gunung dan bukit, danau, kali, sungai, lautan, langit, pohon, dan batang  pohon.  Orang lantas memanjatkan berbagai macam permohonan kepada  kekuatan-kekuataan itu, melalui orang-orang yang ahli dalam urusan adikodrati itu dan menjadi tempat  berlindung semua umat manusia.

Secara sepintas kiranya jelas bahwa kepercayaan  animisme bertentangan dengan ajaran Islam. Tetapi  bagaimana  bisa terjadi bahwa animisme sampai  sekarang masih ada di kalangan masyarakat Melayu. Mengapa orang-orang Melayu dengan keyakinan Islamnya, masih juga mengandalkan kepercayaan tradisional itu? Pertanyaan itu dapat dijawab,  jika kita mau melihat sistem kepercayaan  atau agama ini dari tiga aspek: Ritus, para pemimpin, dan ajarannya.  Ketiga  aspek ini tidak terpisahkan,  bahkan berkaitan  satu sama lain. Dalam setiap  aspek tersebut dapat dilaksanakan adanya proses pertentangan dan penyesuaian antara kepercayaan tradisional dan agama Islam.

Dalam perkawinan ada beberapa upacara yang  menuntut pemborosan biaya, yaitu mubazir yang bersifat kesombongan, meskipun sahnya perkawinan dilakukan dengan ijab-kabul kedua mempelai di hadapan para saksi.

Dalam bertani, ada beberapa upacara pada waktu  tanam, pada waktu tanaman sudah tumbuh, dan pada waktu panen. Di beberapa daerah, pada waktu tanam padi petaninya mengumpulkan bibit, beras kuning, dan padi, lalu memohon berkah melalui seorang dukun atau pawang. Kemudian bibit padi itu ditanam di kebun dengan doa permohonan  sebagai berikut:“Salam ya Bapakku udara dan ibuku pertiwi, peliharalah permata kami ini.” Beras kuning ditaburkan  di kebun dengan membaca doa selawat tiga kali. Cara mengobati penyakit akibat roh jahat atau setan dilakukan dukun dengan menggunakan kain kuning atau  hitam, untuk mendera badan pasien. Dukun membaca  syair-syair  magis yang dicampur dengan kalimat bismillah dan pengagungan Allah serta nabi. Beberapa doa penyembuhan lainnya ada yang berbahasa Arab, kadang-kadang ayat Al-Quran, untuk mengusir roh jahat atau jin muslim.

Yang memegang peranan penting dalam upacara seperti di atas disebut pawang atau bomoh (dukun). Mereka memperoleh ilmu sihir (magis) melalui orangtua, mimpi, bertapa,  dll. Beberapa di antara tidak tahu  banyak tentang Islam, tapi ada juga yang taat beribadah, dan mengatakan bahwa  sumber ilmu mereka adalah Islam, terutama Quran. Mereka yang menggunakan Quran umumnya mudah diterima  di pedesaan oleh petugas atau pejabat keagamaan seperti imam, guru agama, dll. Sebaliknya yang tidak  menggunakan Quran dicurigai…

Karena  kepercayaan tradisional masih berakar  kuat di kalangan masyarakat Melayu, tidak salah kalau dikatakan  bahwa pada umumnya kepercayaan Islam  mereka  hanya dangkal saja. Sukarnya terletak pada sejarah Islam  sendiri dan pada perkembangannya di daerah ini. Islam disebarkan di wilayah ini secara informal dan kurang  sistematis.

Semasa puncak kejayaan Kerajaan  Malaka, posisi Islam  erat hubungannya dengan kekuasaan  kerajaan  itu. Sultan mendatangkan guru agama didatangkan dari Saudi Arabia  atau India, untuk mengajar para  aristokrat  dan kepala suku. Rakyat biasa hanya mengikut saja. Karena itu  mereka tidak mendapat pengertian tentang hukum  dan filsafat Islam. Pola perkembangan ini juga terjadi pada waktu  kesultanan Aceh. Tapi setelah jatuhnya  kerajaan-kerajaan  itu, dan kemudian dilanjutkan dengan ekspansi kolonialisme, keadaannya berubah. Namun Islam telah  menjadi bagian integral dari kehidupan dankebudayaan Melayu. Telah diwariskan dari generasi ke generasi dan telahberhasil menarik sebagian besar pengikut di antara  rakyat Melayu. Suatu jalur penting yang dipakai untuk  menyebarkan agama Islam adalah keluarga.

Lain dengan kehidupan di pedasaan, penduduk  perkotaan umumnya tidak begitu peduli masalah ibadah.  Mereka bebas  berbuat sesuka hati, umapamanya bergandengan  tangan  dengan pacarnya, menonton film pada  waktu ibadah Jum’at, minum bir, berjudi, dll. Banyak tempat  diadakan untuk berbuat sesuatu yang dianggap dosa oleh orang  Islam. Posisi Islam apapun kekuasaannya di negeri ini tidak mempunyai kontrol yang efektif terhadap semua  kegiatan itu. Di samping itu, jenis pekerjaan dan jam  kerja dibeberapa pabrik atau departemen membuat pera pekerja sulit menjalankan ibadah secara rutin, dan hanya  orang-orang  patuh saja yang bersedia mengganti waktu  sembahyangnya setelah mereka sampai di rumah. Terlebih lagi, pengaruh pendidikan umum membuat anak-anak bersikap  sinis terhadap peranan agama dan pemimpin-pemimpinnya.

Orang-orang tingkat menengah dan atas di  perkotaan kepercayaan  Islamnya telah dilemahkan oleh  cara hidup modern  kebarat-baratan yang masuk bersama kolonialisme dan bertahan sampai sekarang. Para kapitalis yang berkeinginan kuat mencari uang dengan cepat membangun  hotel-hotel, tempat rekreasi, dan pusat perjudian, yang  semua menyediakan fasilitas pelacuran dan macam-macam perbuatan mesum lainnya. Tapi menurut mereka itu  semua  tidak jadi masalah. Yang penting mereka dapat menarik  turis lebih banyak, pendapatan negara meningkat, rakyat menjadi semakin kaya. Dengan cara yang sama, berbagai  macam mode pakaian membanjiri pasaran, diiklankan dengan mengeksploitir  gambar gadis-gadis muda yang  seksi.  Proses subversi kebudayaan tersebar luas,melemahkan moral  dan keyakinan agama.

[1] Data terakhir menurut Esa Gao Zhanfu, Vice President China Islamic Institute, muslim Cina saat ini berjumlah sekitar 21 juta jiwa dengan jumlah masjid sekitar 35.000 unit. Ada 10 institute agama Islam, ratusan sekolah bagi kalangan rakyat untuk belajar bahasa Arab dan kebudayaan Islam. (harian Kompas, 29-5-2008).
…………………………………………….

SEKILAS SEJARAH ISRAEL

A.Perjalanan sejarah bangsa Israel
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri, mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi haus membayar pilihan ini, terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina, Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”. Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Damon meyakini secara aqidah bahwa palestina adalah milik bangsa Yahudi, karena nenek moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara disana.

Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk kembali ke Palestina.
Kaum Yahudi sekarang, secara umum, terdiri dari dua kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berasaldari Ur, Irak selatan, kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM, disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, AlQur’an menyebutnya baduwi (QS 12:100).

Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan perkembangan, baik dari segi jumlah orang, maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia ,kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser, karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar, serta jauh dari syariat nabi Yusuf as. Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai, diambil alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa, mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia dan kemudian oleh bangsa Mesir sendiri.

Sesuai dengan kehendak Allah (baca: Allah melalui ajaran menurut sunnah Rasul-nya), kemudian nabi Musa as lahir, dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah dari petaka Fir’aun, bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib as. Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina, karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.

Didalam al Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah, bahkan berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as, maka Allah mengharamkan bumi Palestian selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawasan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM.

Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih hidup, setelah nabi Sulaiman as wafat, kerajaan itu pecah menjadi dua, Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.

Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM, raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin ‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya.

Kemudian pada tahun 550 SM, hampir seluruh kawasan Palestina di integrasikan kedalam kekuasaan Persia. Ketika Alexander the greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM, Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani, dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi.

Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M, setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.

Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab ra pada tahun 637M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab ra kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.

Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota Yerusalem, dengan membantai 70.000 penduduknya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya, meskipun selama lima tahun sampai 1192 M, harus berperang dengan seluruh raja-raja besar Eropa seperti Richard (Inggris), Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem kembali, tetapi mereka tidak berhasil.

Dalam naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah Inggris mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I, mandat Inggris ini dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920, dan pembela Palestina yang utama hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun 1924.

B. Beberapa karakter Yahudi didalam Al-Qur’an
Bila kita membuka Al Quran, maka pertama kali kita temukan adalah surah Al Fatihah yang kita baca setiap kali shalat. Surat pertama itu sudah mulai berbicara mengenai hakikat Yahudi, yakni mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula surah Al Baqarah , kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat berturut-turut berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat 40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah.

Yang lebih menarik ialah, ayat-ayat tersebut mampu memberikan gambaran sebagian besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata kunci yang menjelaskan watak asli mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah Al Baqarah yang artinya, secara psikologis dan historis, Yahudi tidak pernah dan tidak akan ridha terhadap umat Islam. Meskipun pada waktu tertentu mereka memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap melihat umat Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.

Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam Al Quran di pelbagai surat. Bahkan bani Israil adalah umat yang paling banyak disoroti Al Quran daripada umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup mereka perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul, serta kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan mereka terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat kita waspadai dan diantisipasi secara baik sedari awal.

C. Latar belakang berdirinya negara Israel
Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan.
Selama satu abad, 1600 M sampai 1700M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern.

Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan tujuan untuk mengacau dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.

Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina. Izvi Hirsch (1795 – 1874),membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat buku Roma dan Yerusalem. Theodore Herzl (1860 – 1904)membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.

Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme, melalui Lowrence of arabica, mereka berhasil memecah belah negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah.

Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama cita-cita bangsa Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah, yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.

D. Sejarah berdirinya negara Israel
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding khilafah Utsmaniyyah, agarmereka dapat memasuki Palestina.

Pertama, pada tahun 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan Abdul Hamid, untuk mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan ucapan “Pemerintan Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.

Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel sekarang, pada tahun 1896 memberanikan diri menemui sultan Abdul Hamid sambil meminta ijin mendirikan gedung di al Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya imperium Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri”.
Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga, yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss, pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan khilafah Ustmaniyyah.

Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan, paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada tahun1901 sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.

Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid untuk melakukan risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah :
1. 150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.
2. Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling Inggris.
3. Membangun kapal induk untukmenjaga pemerintah, dengan biaya 120 juta Frank
4. Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.
5. Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.

Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl, diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar dia tidak terlalu serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan milik pribadiku.Tapi milik rakyat, rakyatku sudah berjuang memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu menyimpan kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah tercabik-cabik, saat itu mereka baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun jika saya masih hidup, maka tubuhku terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang Palestina terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini tidak boleh terjadi. Karena saya tidak kuasa melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.

Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai dengan menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka melakukan lobi dengan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.
1. Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.
2. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina.
3. Izvi Hirsch (1795 – 1874),membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina.
4. Theodore Herzl (1860 – 1904)membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.
5. 1897, Konferensi Basel , Swiss yang disponsori oleh Hertzl, merumuskan penghancuran Bani Ustmaniyah.
6. 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid dari kursi khilafah.
7. 1917, perjanjian Balfour untukmemberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi
8. 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas bantuan Inggris.
9. 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata. Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika terlibat dalam PD II.
10. Nopember 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina anatara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak berperan membela Palestina.
11. 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul.
12. 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.
13. 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar Sadat.
14. 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina yang melawan Israel.
15. 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.
16. 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
17. 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.
18. 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden.
19. 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.
20. 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina dengan imbalan jaminan keamanan.
21. 1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.
22. 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi Palestina.
23. 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak.
24. 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.

Beberapa Tokoh penting di balik berdirinya negara Israel adalah : Theodore Hertzl, Arthur J Balfour, David benGurion, Golda Meir, Gamal Abdel Nasser, Moshe Dayan, Abdullah, Yasser Arafat, Anwar Sadat, Jimmy Carter, Menachem Begin, Yitzhak Rabin, Bill Clinton, Benjamin Netanyahu, Ariel Sharon dan lain-lain.

E. Kejahatan Yahudi terhadap dunia terutama Islam
Beberapa kejahatan Yahudi terhadap Islam telah dijelaskan terdahulu, antara lain dengan lahirnya ideologi Nasionalisme, Kapitalisme, Marxisme, Komunisme dan lainnya.

Menurut Dr Jusuf Qordhowi, dimasa yang akan datang tantangan kejahatan besar Yahudi terhadap Islam adalah kejahatan Zionisme, kejahatan Naturalisasi dan kejahatan Globalisasi.

“Dunia Islam kini sedang terbakar. Setiap kita berkewajiban segera menyiramkan air sekalipun sedikit untuk memadamkan api yang bisa dipadamkan, tanpa menunggu orang lain. ” Syaikh Amjad Al Zahawi.

“ Israel akan berdiri dan akan tetap berdiri sampai Islam menghancurkannya sebagaimana telah dihancurkan sebelum ini.” Hasan Al Banna.

SEKIAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar