Rabu, 30 April 2014

SYAFA'AT, QARIN DAN MAQSUM

Kesalahan hidup dalam mengambil keputusan (islamisme menyebutnya dengan DOSA) menjadi tanggung jawab masing-masing. Begitu pun sebaliknya, kebenaran didalam mengambil keputusan hidup (PAHALA) adalah menjadi urusan masing-masing pula. Masing-masing diri tidak bisa memikul kesalahan orang lain atau pun menghadiahkan “pahala” terhadap individu lainnya.

QS. Al Baqarah/2 :134, 141; Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.

QS Al An’aam/6 : 104; ….maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).

QS Al An’aam/6 : 52; ….. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, …

QS 6 : 164, 11 : 35, 17 : 15, 34 : 18; … maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain…

waittaquu yawman laa tajzii nafsun 'an nafsin syay-an walaa yuqbalu minhaa syafaa'atun walaa yu’khadzu minhaa 'adlun walaa hum yunsharuuna
[2:48] Dan jagalah diri kalian terhadap pilihan dzulumat msS pada satu giliran sejarah tegaknya Nur msR dimana setiap diri satu dengan lainnya tidak akan menghasilkan kekuatan apapun, yaitu tidak akan diperkenankan permohonan keringanan darinya yakni keadilan tidak akan dilacurkan karenanya sehingga mereka yang demikian tidak akan tertolong oleh siapapun.
DEPAG:Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu anfiquu mimmaa razaqnaakum min qabli an ya’tiya yawmun laa bay'un fiihi walaa khullatun walaa syafaa'atun waalkaafiruuna humu alzhzhaalimuuna
[2:254] Wahai yang hidup berpandangan dan bersikap dengan ajaran Allah mSR-NYA! Hidup BERKORBANLAH kalian menurut apa yang telah KAMI kurniakan kalian sebelumnya datang satu giliran sejarah tegaknya NUR mSR dimana tidak berlaku lagi tawar menawar, tidak lagi karena kawan juga tidak laku lagi permohonan grasi. Yaitu semua yang merusak kehidupan, mereka itu adalah pelaku-pelaku Dzulumat msS apapun.
DEPAG:Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

qul lillaahi alsysyafaa'atu jamii'an lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi tsumma ilayhi turja'uuna
[39:44] Tegaskan: “Dengan Allah msR-NYA jualah setiap apapun semesta kehidupan ini secara berpasang mengedari kedalam satu kesudahan terakhir dengan mana semesta kehidupan organis dan biologis (angkasa dan bumi) membangun diri menjadi berbagai kekuasaan hidup , akhirnya menurut-NYA jualah akan berakhir kedalam satu kesudahan menurut pilihan masing-masing sekalian apapun!
DEPAG: Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan"

ami ittakhadzuu min duuni allaahi syufa'aa-a qul awa law kaanuu laa yamlikuuna syay-an walaa ya'qiluuna
[39:43] Wajarkah mereka yang bertanggapan dzulumat msS itu memilih berbagai doktrin dari selain ajaran Allah msR ini untuk mencapai satu tujuan? Tanyakan: “Apakah sekalipun adalah yang demikian itu tidak memiliki daya kemampuan apapun, yakni tidak mempunyai nilai berpikir apapun”.
DEPAG: Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?"

Syafa’at adalah berpegang teguh dengan Alquran sebagai pandangan dan sikap  hidupnya didalam menjalankan system kehidupan IPOLEKSOSBUDHANKAM. Qs 43 : 86; Dan system kehidupan yang mereka ikuti selain kepada Alquran tidak dapat memberikan syafa’at, akan tetapi yang memberikan syafa’at adalah bagi yang berpegang teguh kepada Alquran. Depag: Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya).

Bagaimana akan mendapatkan syafaat jika tidak mau bershalawat? 

Apa itu shalawat? 

SHALAWAT-SHALAT-SHALLU = MENYAMBUNGKAN, MENYAMPAIKAN, MENGHANTARKAN

Inna Allāha Wa Malā'ikatahu Yuşallūna Alá An-Nabīyi Yā Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Şallū Alayhi Wa Sallimū Taslīmāan
QS 33:56, Sesungguhnya Allah yakni melalui perantaraan malaikatnya menyambungkan ILMU-NYA (lihat arrahmaan, alamal quran) kepada nabi. Hai orang yg beriman sambungkanlah sebagaimana Allah telah menyambungkan ILMU-NYA melalui perantaraan malaikat kepada nabi, dan jadikanlah ISLAM sebagai penataan hidup.
DEPAG: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

Attahiyatul mubarakatus solawatut tayyibatu lillah. Assalamu'alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu'alaina wa'la 'ibadillahis salihin.Asyahadu alla illaha illallah. Wa'asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.
Sistem yang dapat menjamin hidup saling hormat, saling memakmurkan, saling memenuhi harapan kemanusiaan dan saling bisa mencapai tujuan, hanyalah menurut ajaran Allah (Al-Qur’an menurut sunnah rasul-NYA). Dinul Islam satu-satunya penataan hidup menurut sunnah anda wahai para nabi, yaitu kurnia hidup saling kasih sayang dari-NYA (Allah) yakni satu kehidupan saling melimpah ruah dari-NYA (Allah). Semoga Dinul Islam satu-satunya penataan hidup ini menjadi berlaku atas hidup kami dan atas kehidupan pengabdi-pengabdi hidup menurut ajaran Allah yang berlaku tepat menurut yang demikian. Maka (dengan Shalat ini) saya menyatakan diri menjadi pembela bahwa tidak ada pembina kehidupan apapun kecuali Allah. Dan saya menyatakan diri menjadi pembela bahwa peri kehidupan Muhammad adalah abdi kehidupan menurut-Nya yaitu patron kehidupan (uswah hasanah) menurut-Nya. Ya Allah sampaikanlah saya, dengan shalat ini mencapai kehidupan menurut sunnah Muhammad, yaitu kehidupan yang telah memenuhi harapan pendukung-pendukungnya, maka tetapkanlah hidup saya dengan ISLAM satu-satunya penataan hidup tiada tanding.
DEPAG: Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah. Salam atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Demikian pula mudah mudahan dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad.

Kama sollaita'ala Ibrahim wa'ala ali Ibrahim. Wabaarik 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad. Kama barakta 'ala Ibrahim wa'ala ali Ibrahim. Fil 'alamina innaka hamidummajid.
Seperti halnya ANDA (Allah), dengan shalat, telah memenuhi menjadi kenyataan hidup (sunnah) Ibrahim dan para pendukung sunnah Ibrahim. Dan antarkanlah saya dengan shalat ini, mencapai kehidupan saling memakmurkan yang telah menjadi kenyataan hidup (sunnah) Muhammad dan para pendukung sunnah Muhammad. Seperti halnya ANDA (Allah), dengan satu shalat, telah memenuhi kenyataan hidup saling memakmurkan menurut (sunnah) Ibrahim dan para pendukung sunnah Ibrahim. Sesungguhnya Anda (dengan Al-Qur’an menurut sunnah rasul ini), yang didukung oleh semesta kehidupan, adalah pembina kehidupan saling menyanjung lagi pembangun kehidupan paling agung tiada tanding.
DEPAG: Seperti apa yang telah Engkau anugerahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti yang Engkau berkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi.

Dan lihat teknis Allah didalam menyambungkan pemahaman ILMU. Ratil/Study Alquran dan Shalat Tahajud (QS Al-Muzzammil ayat 1-5 dan 20, QS Al Israa/17:77-82) adalah untuk memfungsikan mata, telinga, hati yang diberikan oleh Allah sbg alat untuk menangkap/menerima ILMU. Orang yang tidak Ratil dan Tahajud sama dengan tidak memfungsikan alat detektornya, statusnya sama dengan hewan (QS 25:43-44, QS 15:43, QS 7: 179, QS 2:7-20). QS 2:97-98. Jgn menjadi musuh Jibril (tidak bangun malam untuk Ratil/Study AlQuran dan Shalat Tahajud), maka Jibril itu telah mengajarkan pemahaman AlQuran ke dalam ruh/hatimu... https://www.facebook.com/notes/muhajir-isnaini/shalat-media-untuk-mendapatkan-teori-ilmu-ipoleksosbud/751924048193522

............................................

Tanya: Seperti pada kasus artis Olga Syahputra meninggal dengan tubuhnya mengeluarkan bau harum. Apakah tubuh yang harum menandakan seseorang mati nya khusnul khatimah?

Jasad mati tidak ada hubungannya dengan hal seperti itu. Orang mati yang sebelumnya meng- konsumsi bnyk herbal atau sering kosong perutnya (puasa), jasad matinya rata-rata tdk akan berbau. Kepercayaan mitos, wali Allah jasadnya utuh. Gusdur jasadnya utuh, para shaolin di banyak kejadian kasus yg mayatnya sdh ratusan tahun utuh dan wangi juga..pdhl tidak menggunakan bahan pengawet.....mudah-mudahan bs menangkap maksud pemaparan ini..

Tuh paman kawan pengkaji kita, pak Rudy Kurniawan , seorang tabib herbalis yg 3 thn lalu mati, mayatnya juga bau wangi padahal beliau tidak beragama, apa artinya dia mati khusnul khotimah..?. Olga sebelum mati juga sakit, kemungkinan juga mengkonsumsi herbal, jadi saat mati ya kemungkinan bisa bau herbal. Tapi permasalahan nya bagaimana menerangkan kepada orang” yg sdh bermindset khayali.
Sekalian tentang penampakan kuntilanak dll? Apa itu ada hubungan dg qorin? Dan apa yg dimaksud dg qorin itu adlh refleksi energy positif negatif yg dihasilkan oleh alam pikiran manusia?

Mslh penampakan kuntilanak, pocong, tuyul (Indonesia), Vampire (china), Leak (bali), Dracula (eropa). Kenapa ya kok visualisasi hantu dimasing-masing Negara berbeda-beda? Tergantung memori otak kita lah menentukan. What you think what you are. Memori otak kita mirip dgn cara kerja infocus atau pemutaran film di bioskop, tergantung/terserah tadinya apa yg di isi oleh memori kita. Lihat orang buta, apakah dia pernah lihat kuntilanak? Atau bs membayangkan hal” yg berbau visual? Tidak! Karena memori” trsbt tdk terekam didalam otaknya. Tonton film THE GIVE, download saja banyak di internet..bagus utk membantu memaparkan kenapa kita bs ada visual hal” yg berbau” mistis, kenapa kita bs mimpi (bunga tidur), dst.

Qarin adalah kekuatan efek ilmu yg mengikat kuat kedalam diri kita, qarin berhubungan dengan kata MAQSUM, terbebas dari kesalahan karena pemahaman ilmu yg mengikat kuat kedalam diri nya sehingga dia bs menahan diri nya dari perbuatan” yg dilarang oleh pemahaman ilmu yg didapatnya. Jadi Qarin tdk berkaitan dengan makhluk halus ataupun malaikat yg ada di sisi kanan dan kiri kita. Dgn terus dan trs menggali diri, nanti lama” mdh”n akan semakin ngeh apa itu malaikat sebagai benar” malaikat fisiknya (zabaniyah, jibril, mikail, dst) dan apa itu KEKUATAN ILMU (malaikat) yg terserap oleh qalbu kita sebagai pemahaman hidup.

MAQSUM, terbebas dari kesalahan karena pemahaman ilmu yg mengikat kuat kedalam dirinya sehingga dia bs menahan dirinya dr perbuatan2 yg dilarang oleh pemahaman ilmu yg didapat.


Maksud paparan ini adalah, kemaqsuman seseorang terkait erat dgn kepemahaman ilmunya.
Sedangkan yg kita tahu bahwa ilmu milik Allah tdk akan habis walaupun pohon2 dijadikan pena dan laut dijadikan tinta bahkan ditambah tujuh laut , unt menulis kalimat Allah.

Dalam arti kemaqsuman seseorang akan terbatas pada hal2 yg diketahuinya dr pemahaman ilmu yg didapat.

Mungkin hari ini baru belajar dari A - E, maka dan esok bisa belajar dari A - J.
Orang yg memahami ilmu A-E akan maqsum pada tingkat A-E diluar pemahaman itu tentu msh ghoib bg dirinya. Jadi bisa saja karena ketidaktahuannya menjadi salah.


Seperti halnya Rasulullah, beliau adalah orang yg maqsum, namun pernah juga berbuat salah karena ketidaktahuaannya thdp apa yg diperbuatnya, sehingga Allah menegur beliau pada surah Abasa dan ayat-ayat lainnya. Kita pun bisa maqsum….

3 komentar:

  1. Assalamualaikum wr.wb,

    sdra.ulul albab,

    anda adalah seseorang yg Allah telah berikan kecerdasan.

    uraian anda di atas.
    Qarin adalah kekuatan efek ilmu yg mengikat kuat kedalam diri kita, qarin berhubungan dengan kata MAQSUM, terbebas dari kesalahan karena pemahaman ilmu yg mengikat kuat kedalam diri nya sehingga dia bs menahan diri nya dari perbuatan” yg dilarang oleh pemahaman ilmu yg didapatnya. Jadi Qarin tdk berkaitan dengan makhluk halus ataupun malaikat yg ada di sisi kanan dan kiri kita. Dgn terus dan trs menggali diri, nanti lama” mdh”n akan semakin ngeh apa itu malaikat sebagai benar” malaikat fisiknya (zabaniyah, jibril, mikail, dst) dan apa itu KEKUATAN ILMU (malaikat) yg terserap oleh qalbu kita sebagai pemahaman hidup.

    Benar sekali.

    jika boleh saya tambahkan pengertian kata qorin sedikit dibawah ini.

    Sebenarnya qorin itu adalah syeitan.
    syeitan itu adalah (hawa nafsu ) yg tidak terkendalikan dari pada setiap diri manusia.

    oleh sebab itulah rasulallah telah bersabda,
    Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku(aisyah) cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata:

    “Apakah kamu telah didatangi syetanmu?” “Apakah syetan bersamaku?” Jawabku. “Ya, bahkan setiap manusia.” Kata Nabi Muhammad SAW. “

    setiap manusia memiliki hawa nafsu yg buruk kecuali para nabi/rasul karena mereka maksum.
    seperti firman Allah,
    “dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (Qur’an 53:3-4)

    rasulallah juga memiliki hawa nafsu tetapi beliau dapat mengendalikannya seperti sabda beliau:

    “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.”

    beliau maksum!
    seerti firman Allah dibawah ini.

    “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zuhruf : 36)

    Dan

    “Yang menyertai manusia berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27)

    makna ayat ini adalah sebagai berikut,
    yg selalu menyertai dia adalah hawa nafsunya (syetan) sendiri disaat dia masih hidup.

    wassalamualaikum wr.wb,

    ustad sayyid

    BalasHapus
  2. jika belum levelnya jangan mencoba mengambil kesempulan. misal : jika masih anak SD jangan menilai anak SMA apalagi Anak KULUIAH...tdk levelnya.

    BalasHapus
  3. Q.S. 37. ASH SHAAFFAAT (37 :102)
    Maka tatkala anak itu (Ismail) telah Baligh/Bulug (dalam arti telah LAYAK) sebagai partner seperjuangan dalam menegakkan Sunnah Ibrahim, Ibrahim berkata: "Wahai anakku sesungguhnya sesuai analitik ilmiah dari wahyu yang aku terima (berupa Taurat M.S. Nabi Ibrahim), maka aku meminta keputusan (komitmen-Mu untuk bersyahadah), maka fikirkanlah apa pendapatmu (PUTUSKAN BERDASARKAN ILMU YANG OBJEKTIF ILMIAH YANG SELAMA INI TELAH AKU AJARKAN PADAMU) !" Ia (Ismail) menjawab: "Wahai Bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah (setelah peristiwa ini) selanjutnya Anda akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"

    Kata kunci dari ayat ini sehingga diambil kesimpulan bahwa ayat ini bukan "AZDBAHUKA" tentang #penyembelihan harfiyah/jasad namun lebih pada penyembelihan ke”aku”an atau pemutusan ego, menggorok anfuus (jihad ashgaar) adalah pada kalimat akhir ayat ini yaitu :
    “ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ “
    = insya Allah Anda (wahai Ayahku,setelah peristwa ini) akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

    Artinya, jika anak itu (Ismail) tahu dan dengan sadar akan dipotongnya leher sehingga menyebabkan putusnya nyawa oleh bapaknya mana mungkin akan menjawab seperti itu, seperti tidak akan meninggal, yaitu dengan jawaban :

    “SETELAH BAPAK POTONG LEHER SAYA MAKA INSYAALLAH AKAN BAPAK DAPATI SAYA TERMASUK ORANG-ORANG YANG SABAR”

    Jika ayat ini berbicara potong memotong leher yang mana keduanya tidak pernah tahu bahwa Ismail ini akan diganti dg sembelihan berupa seekor kambing kibas, harusnya jawabannya :

    “MUDAH2AN SETELAH BAPAK POTONG LEHER SAYA INI, (saya kan ninggal nih), BAPAK TABAH DAN TAWAKKAL DAN MUDAH2AN SAYANYA JUGA DAPAT GANJARAN SURGA KARENA MENURUTI PERINTAH dari MIMPI BAPAK itu”

    BalasHapus